Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertama Kali, Ethiopia Miliki Presiden Wanita

Ethiopia kini memiliki presiden wanita pertama setelah negara kedua terbesar di Afrika itu menunjuk Sahle-Work Zewde (68) menjadi pemimpin mereka kemarin waktu setempat.
Presiden Ethiopia Sahle-Work Zewde/Reuters
Presiden Ethiopia Sahle-Work Zewde/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Ethiopia kini memiliki presiden wanita pertama setelah negara kedua terbesar di Afrika itu menunjuk Sahle-Work Zewde (68) menjadi pemimpin mereka kemarin waktu setempat. 

Sahle-Wo dipilih dengan suara bulat oleh anggota parlemen Ethiopia. Mantan diplomat ini menggantikan Mulatu Teshome yang mengundurkan diri dengan alasan yang tidak jelas.

Sebagai presiden dia diperkirakan akan menduduki jabatan ini selama dua periode enam tahun. 

Perdana Menteri reformis Ethiopia, Abiy Ahmed pekan lalu menunjuk kabinet yang lebih ramping berisi 20 orang. Separuh pos kementerian di kabinet ini dipegang oleh perempuan. 

Pertama Kali, Ethiopia Miliki Presiden Wanita

Beberapa di antaranya adalah Menteri Pertahanan Aisha Mohammed, Muferiat Kamil menjadi Menteri Perdamaian yang baru dibentuk. Kementerian tersebut bertanggung jawab atas polisi dan badan intelijen dalam negeri. 

"Jika perubahan di Ethiopia saat ini dapat mempertahankan momentumnya, maka pemerintah akan dapat mewujudkan Ethiopia yang makmur dan bebas dari diskriminasi agama, etnis dan gender," kata Sahle-Work sebagaimana dikutip CNN.com, Jumat (26/10/2018).

Sahle-Work lahir di Ibu Kota Addis Ababa dan kuliah di Prancis. Dia pernah menjadi Duta Besar Ethiopia untuk Prancis, Djibouti, dan Senegal.

Pertama Kali, Ethiopia Miliki Presiden Wanita

Tepat sebelum penunjukannya sebagai presiden, dia adalah pejabat tinggi PBB di Uni Afrika. Dia fasih berbahasa Inggris, Prancis, dan Amharik, bahasa utama Ethiopia.

Uni Eropa memuji Sahle-Work sebagai "seorang diplomat yang sangat cakap" dan menyebut penunjukannya sebagai "tanda lain dari jalan Ethiopia menuju reformasi dan kohesi internal," seperti diutarakan juru bicara layanan eksternal Uni Eropa dalam pernyataannya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper