Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kabur Saat Gempa Palu-Donggala, Seribuan Lebih Napi Belum Kembali Masuk Lapas

Gempa dan tsunami di Kota Palu dan Kabupaten Donggala membuat semua orang berlomba menyelamatkan diri. Bisa jadi hal itu pula yang mendorong ribuan napi melarikan dari lembaga pemasyarakatan.
Ilustrasi/Jibiphoto
Ilustrasi/Jibiphoto

Bisnis.com, JAKARTA -- Gempa dan tsunami di Kota Palu dan Kabupaten Donggala membuat semua orang berlomba menyelamatkan diri. Bisa jadi hal itu pula yang mendorong ribuan napi melarikan dari lembaga pemasyarakatan.

Namun, di saat kondisi sudah tertanggulangi, para napi pun belum kembali. Pihak lapas sudah mengimbau para napi untuk kembali. Tak hanya itu, lapas pun meminta bantuan Kepolisian untuk mencari para napi yang belum kembali.

Imbauan kepada para napi agar kembali ke lapas tak mendapat respons memadai. Kepolisian pun mulai melakukan pendekatan yang lebih tegas. 

Kepolisian mengancam akan menerbitkan status DPO terhadap 1.602 narapidana yang belum kembali ke dalam Lembaga Pemasyarakatan wilayah Sulawesi Tengah.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan semua pemangku kepentingan. Targetnya satu: mengembalikan para narapidana yang melarikan diri saat bencana terjadi di Kota Palu dan sekitarnya beberapa waktu lalu.

Tenggat untuk segera masuk lapas pun sudah ditetapkan, berikut langkah tegas yang disiapkan jika para napi tak kunjung datang.

"Kalau memang dalam jangka tertentu dari Kalapas juga diimbau, jik tidak terlalu signifikan yang kembali ke Lapas, maka kami akan keluarkan status DPO dan kami buru mereka," tutur Dedi, Kamis (11/10/2018).

Menurutnya, Kepolisian akan menggunakan Rumah Tahanan (Rutan) Mahesa di Palu sebagai tempat penampungan sementara para narapidana.

Dia juga menjelaskan sebanyak 2.400 personel Brimob dari Polda Sulawesi Tengah akan membantu untuk mengamankan Rutan Mahesa tersebut.

"Rutan di sana mintanya beberapa anggota untuk pengamanan, kami punya kekuatan di Sulteng sebanyak 2.400 personel. Cukuplah itu," katanya.

Hingga Jumat  (12/10/2018) pagi belum ada kabar apakah sudah ada napi yang melapor dan siap masuk ke dalam rutan yang disiapkan.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper