Bisnis.com, JAKARTA — Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia meminta instansi pemerintah mengadakan agenda kreatif membuat masyarakat sadar bencana.
Kepala Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Eko Yulianto mengatakan hal itu berguna untuk memanfaatkan dana yang ada sehingga bisa efisien.
“Kami mencoba analisis struktur anggaran APBD dan mengadakan kegiatan kreatif di setiap SKPD sehingga saat ini tidak relevan lagi ada masalah bencana fokus pada instansi terkait,” katanya di gedung LIPI Jakarta, Selasa (2/10/2018).
Eko mencontohkan dengan cara lama, instansi seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengadakan seminar di satu universitas bisa memakan biaya setidaknya Rp30 juta untuk 500 orang.
Sementara dalam kampus itu terdapat 5.000 mahasiswa yang secara hak harus mendapatkan informasi sadar bencana. "Ini berarti BNPB harus mengadakan kegiatan serupa sebanyak 10 kali dengan dana yang cukup besar," ujarnya.
Dia menambahkan, apabila BNPB bekerja sama dengan universitas membuat spanduk yang berisi agar tetap siaga dan apa saja yang harus dilakukan saat bencana terjadi, tentu itu akan lebih murah. “Karena kita harus efisien. Kalau tidak bisa efisien, uang sebanyak apapun tidak akan cukup,” tegasnya.
Sementara itu, setiap daerah harus diidentifikasi bencana yang sangat mungkin terjadi di wilayah bersangkutan, agar bisa digencarkan sebaran informasi secara efektif.