Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan sejumlah berita bohong atau hoaks yang berkaitan dengan bencana gempa bumi dan tsunami di wilayah Donggala, Palu dan Mamuju.
"Kami punya 70 tim verifikator untuk melakukan klarifikasi dan verifikasi setiap isu yang oleh mesin pengais disinyalir sebagai hoaks," kata pelaksana tugas (Plt) Kepala Biro Humas Kominfo Ferdinandus Setu melalui pesan singkat, Selasa (2/10/2018).
Hoaks yang beredar di jaringan internet baik melalui situs maupun media sosial dan platform. Misalnya pesan Wali Kota Palu meninggal, sementara faktanya Wali Kota Palu Hidayat tidak meninggal dan kini turut melakukan aksi tanggap darurat gempa bumi di Palu, Sulawesi Tengah.
Bendungan Bili-Bili di Kabupaten Gowa retak juga merupakan hoaks, karena faktanya bendungan tersebut dalam keadaan aman dan terkendali setelah dilakukan pengecekan oleh pihak Polsek Mamuju Gowa.
Terdapat juga korban musibah yang merupakan foto kejadian gempa tsunami Aceh pada 26 Desember 2004, tetapi disebarluaskan kembali sebagai dokumentasi korban gempa dan tsunami di Palu.
Adanya gempa bumi susulan juga merupakan hoaks. Kepala Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melakukan konfirmasi tidak ada satu pun negara di dunia dan iptek yang mampu memprediksi gempa secara pasti.
Baca Juga
Hoaks gerak cepat relawan FPI melakukan evakuasi korban gempa Palu 7.7, sementara faktanya dalam gambar yang beredar, relawan FPI membantu korban longsor di Desa Tegal Panjang, Sukabumi.
Informasi penerbangan gratis dari Makassar menuju Palu gratis untuk keluarga korban merupakan berita bohong karena pesawat Hercules TNI AU yang menuju ke Palu diutamakan membawa bantuan logistik, paramedis, obat-obatan, makanan siap saji, dan alat berat.
Sedangkan pemberangkatan dari Palu diprioritaskan untuk mengangkut pengungsi diutamakan lansia, wanita dan anak-anak serta pasien ke Makassar.
Kominfo mengimbau seluruh masyarakat tidak mudah mempercayai dan menyebarluaskan informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya atau tidak jelas sumbernya.
Apabila menemukan informasi yang diduga mengandung hoaks, masyarakat dapat melaporkannya melalui laman aduankonten.id, email [email protected] atau akun twitter @aduankonten