Bisnis.com, JAKARTA - Untuk bisa mengantarkan kadernya menduduki kursi di parlemen, partai politik harus mampu melewati ambang batas yang sudah ditentukan.
Pengurus empat partai politik baru yang akan mengikuti Pemilu 2019 menyatakan optimismenya untuk lolos ambang batas parlemen sebesar 4%. Mereka mengklaim memiliki strategi khusus dalam menggaet suara pemilih.
Keempat parpol baru itu adalah Partai Berkarya, PSI, Partai Perindo, dan Partai Garuda.
"Berdasarkan survei nasional, kinerja parlemen rendah sehingga peluang parpol baru muncul sehingga ambang batas 4% bisa dicapai," kata Ketua DPP PSI Andy Budiman dalam diskusi bertajuk "Fokus Parlemen Treshold 4 persen Pemilu 2019, Partai Baru di Simpang Jalan", di Jakarta, Jumat (28/9/2018).
Andy mengatakan partai kesulitan menyosialisasikan keberadaannya karena ada larangan beriklan di televisi dan batasan kampanye di luar ruangan.
Menurut dia, berdasarkan survei, tingkat keterkenalan masyarakat kepada partai tersebut sebesar 17% sampai 20%. Dari jumlah itu sebesar 0,2% akan memilih PSI.
"PSI percaya diri karena indentifikasi orang terhadap parpol rendah yaitu 11%. Bandingkan di tahun 1999, ada 70% seorang tahu akan memilih siapa," ujarnya.
Sekretaris Jenderal Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso mengatakan pihaknya tidak terkejut dengan hasil sejumlah survei. Namun, lanjutnya, Berkarya memiliki survei internal dan diyakini akan mendapatkan hasil memuaskan pada Pemilu 2019.
Dia mengakui bahwa parpol baru tertinggal dengan parpol lama yang sudah mapan, memiliki infrastruktur dan memiliki anggota DPR sehingga dapat maksimal dalam menggaet suara.
"Namun kami ada beberapa personel tim yang tahu hal-hal untuk memenangkan pemilu," katanya.
Sekjen DPP Partai Garuda Abdullah Mansuri mengatakan dirinya memiliki basis pemilih yang lama dan pola kerja politiknya cenderung senyap namun diyakininya mampu menggaet suara.
Menurut dia, 85% kader Partai Garuda belum pernah terjun ke dunia politik praktis, mereka adalah anak muda dan para pedagang pasar.
"Pola dan teknik kerja politik yang kami lakukan adalah antimainstream. Ini kami memunculkan kembali di 2019," katanya.
Abdullah Mansuri mengatakan partainya sudah memetakan sebaran pemilih yang berpotensi didapatkan partainya di seluruh wilayah Indonesia.
Ketua DPP Partai Perindo Wibowo Hadiwardoyo mengatakan pihaknya tidak terlalu ambil pusing dengan hasil survei yang menempatkan partainya tidak lolos ambang batas parlemen.
Menurut dia, menjelang pemilu, semua unsur parpol bergerak sehingga bisa menjadi tambahan suara bagi partainya.
"Parpol baru mengandalkan swing voter. Selain itu, undecided voter saat ini sangat tinggi karena berdasarkan survei ada masyarakat yang belum puas sehingga bisa saja memilih partai baru," katanya.