Bisnis.com, JAKARTA--- Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Agum Gumelar meminta jajaran humas pemerintah yang tergabung dalam Badan Koordinasi Humas Pemerintah untuk piawai dalam berkomunikasi.
“Koordinasi dan komunikasi sesama anggota Bakohumas, mengenali benar permasalahan yang ada sesuai situasi dan kondisi,” tutur Agum.
Hal itu disampaikan saat menyampaikan Keynote Speech pada acara Forum Tematik Bakohumas Ombudsman, di Hotel Crown Plaza, Jakarta Selatan, Rabu (26/9/2018).
Dikutip dari keterangan tertulis yang dirilis di laman Sekretariat Kabinet, Ketua Umum Persatuan Purnawirawan ABRI (Pepabri) itu mengingatkan apabila stabilitas nasional terganggu akan berdampak pada pembangunan. Oleh karena itu, menurutnya, peran komunikasi di antara sesama jajaran humas pemerintah menjadi penting.
Agum yang juga Ketua Ikatan Alumni Lemhanas (IKAL) itu meyakini mayoritas rakyat Indonesia menginginkan bangsa Indonesia yang utuh dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Namun dia mengingatkan ada segelintir orang licik yang memanfaatkan kekurangan-kekurangan agar bangsa Indonesia ini pecah dan hancur, sehingga tidak lagi bisa melanjutkan pembangunan.
“Karena itu, Bakohumas harus bisa memberikan masukan yang benar kepada pemerintah mengenai permasalahan yang ada di masyarakat, bagaimana solusinya, dengan cara yang etis dan elegan,” tutur Agum.
Terkait dengan reformasi, Agum menjelaskan, hakikat reformasi adalah meninggalkan jauh-jauh nilai-nilai lama yang tidak sesuai dengan tuntutan reformasi, seperti arogansi, munafik, dan mental korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
“Reformasi itu suatu spirit untuk memperbaiki yang tidak baik menjadi lebih baik,” kata Agum.