Ridwan Kamil, yang belum lama ini ‘naik pangkat’ dari Wali Kota Bandung menjadi Gubernur Jabar, seperti macan. Karenanya, seperti kata peribahasa,”Jangan bangunkan macan tidur...”. Entah lahir dari ketidaktahuan atau bukan, ‘macan’ tidur itu dibangunkan.
Berawal dari pernyataan bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno. Putra dari Mien Uno ini menyatakan tidak akan melibatkan kepala daerah dari partai pendukungnya dalam kampanye pemilihan presiden.
Menurut Sandiaga, kepala daerah dari partai pendukungnya diminta fokus membangun daerahnya masing-masing dengan alasan sudah melewati proses pilkada yang melelahkan. “Tidak perlu terjun di pemilihan presiden.”
Tanpa harus berlama-lama, Pria yang akrab disapa Kang Emil, langsung bereaksi. Pria kelahiran Bandung, Jawa Barat, 4 Oktober 1971 itu, meminta Sandiaga Uno, yang menyatakan kepala daerah agar fokus pada pembangunan daerah daripada terlibat dalam Pilpres 2019, berkaca pada diri sendiri.. "Pak Sandiaga Uno yang terhormat, sebelum memberikan pernyataan tersebut, berkaca pada pengalaman pribadi, kata Ridwan Kamil di Gedung Sate Bandung, Rabu (12/9/2018).
Pasalnya, kata lulusan S-2 dari University of California, Berkeley itu, Sandiaga Uno pernah menjadi juru kampanye di Pemilihan Kepala Daerah 2018 padahal saat itu Sandiaga Uno masih menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Pada 2018, Sandiaga Uno datang ke Jawa Tengah menjadi jurkam untuk Sudirman Said. Lalu datang ke wilayah Priangan menjadi jurkam pasangan Asyik (Sudrajat-Ahmad Syaikhu).
"Jadi, saya ini adalah sahabat Pak Sandi Uno. Orang banyak yang tidak tahu..." kata Kang Emil
“Beliau waktu itu sebagai wakil gubernur, dalam posisi publik,” kata dia. Emil, yang melalui perusahaan bernama Urbane – yang didirikan bersama teman-temannya seperti Achmad D. Tardiyana, Reza Nurtjahja dan Irvan W. Darwis—pernah mengerjakan projek-projek di luar Indonesia seperti Syria Al-Noor Ecopolis di negara Syria dan Suzhou Financial District di China-- mengatakan selama ini tidak ada aturan yang melarang kepala daerah mendukung kampanye.
"Terpenting tidak melanggar peraturan, tidak melanggar hukum, kemudian jangan bawa-bawa nama institusi dan jabatan, kata dia. Kendati demikian, pria yang membawa Urbane banyak dianugerahi penghargaan dari media internasional seperti BCI Asia Awards tiga tahun berturut-turut (2008, 2009 dan 2010) dan juga BCI Green Award pada 2009 atas projek desain Rumah Botol (dari botol bekas), bukan ‘macan’ pendendam. Sahabat, di matanya, tetap sahabat.
Kang Emil, begitu dia akrab dipanggil, menegaskan dirinya sahabat dari bakal calon wakil presiden RI Sandiaga Uno. Bahkan menanti kedatangan Sandiaga ke Jawa Barat. "Untuk Pak Sandiaga Uno, saya tunggu di Bandung dengan senang hati. Beliau sahabat saya dan istrinya juga sahabat istri saya," kata mantan karyawan paruh waktu Departemen Perencanaan Kota Berkeley, di Bandung, Jumat (14/9/2018).
Emil mengatakan tidak banyak publik yang mengetahui dirinya dan Sandiaga Uno adalah sahabat. Mereka pernah beberapa kali bertemu langsung, terutama saat Sandiaga mencalonkan diri sebagai calon Wakil Gubernur DKI Jakarta.
"Jadi, saya ini adalah sahabat Pak Sandi Uno. Orang banyak yang tidak tahu. Saya membantu beliau saat mau jadi Wagub DKI Jakarta, saya beri nasihat dua sampai tiga kali. Istrinya juga main ke Pendopo," katanya. Dia menuturkan dirinya pernah memberikan sejumlah saran kepada Sandiaga untuk bisa memenangi Pilgub DKI Jakarta.
"Saya bilang, Kang, kalau mau menang, gini gini gini. Saya kasih tips-tips ke beliau. Itu bagaimana saya menghormati beliau," katanya. Dia melanjutkan, "Hanya poinnya 'kan kita latih masyarakat ini dengan sebuah situasi yang sesuai aturan. Kalau enggak sesuai dengan aturan jangan dilakukan, kalau sesuai jangan dilarang, karena itu sebuah hak," lanjut Gubernur Emil.