Bisnis.com, BANDUNG – Pasca-kecelakaan maut di Cikidang, Sukabumi sejumlah rencana jangka pendek disiapkan Dinas Perhubungan Jawa Barat.
Kadishub Jabar Dedi Taufik mengatakan hasil evaluasi FGD Cikidang oleh kepolisian, kemenhub dan unsur terkait sejumlah perbaikan di tempat kejadian perkara (TKP).
“Ada beberapa yang harus dipasang tambahan terkait fasilitas lalu lintas angkutan jalan,” katanya di Gedung Sate, Bandung, Rabu (12/9/2018).
Salah satu masukan yang tengah dipertimbangkan serius adalah pemasangan portal di ruas jalan sepanjang 42 kilometer tersebut guna membatasi bus dan angkutan berat melintas.
“Kita akan portal karena kelas jalannya kita harus lihat bahwa itu tidak bisa dilewati oleh bus besar atau sedang jadi nanti ada estafet pengawalan dari pihak kepolisian atau dari pihak yang sekarang ada di situ ke beberapa titik arung jeram yang memang potensi wisata di sana,” tuturnya.
Menurut informasi penyedia jasa perhotelan di kawasan tersebut satu hotel dalam seminggu bisa menampung 2000 orang yang akan berarung jeram.
“Berarti kalau ada 5 hotel ada 10.000 orang sebulan yang outbond liburan di situ.Makanya kalau kita turunkan 5000 orang menggunakan bus. Berarti ada berapa ratus bus yang akan melintas?” jelas Dedi.
Dedi menilai dengan kondisi jalan yang berbahaya dan animo yang melintas tinggi, berarti harus ada koordinasi intens dari berbagai pihak. Sebagai langkah pencegahan tindakan memasang portal diyakini salah satu cara solutif.
“Kepolisian juga siap membantu melakukan portal, tapi ini untuk sementara jangka pendek,” katanya.
Kecelakaan maut di Cikidang akhir pekan lalu menyebabkan 21 orang meninggal dunia penumpang Bus Pariwisata No.Pol B 7025 SGA, PT. Indonesia Indah Wisata.
Bus Pariwisata membawa penumpang leasing dan dealer dari bogor dengan tujuan arung jeram bravo, sungai Citarik Cikidang.