Bisnis.com, JAKARTA – Kanselir Angela Merkel akan mengurangi utang Pemerintah Jerman dan akan berinvestasi untuk peningkatan tingkat pekerja dan infrastruktur.
Dalam podcast rutin mingguan, Merkel juga menyampaikan kebijakan ini juga diharapkan dapat memperpanjang kondisi kenaikan dan ekonomi dan sebagai strategi untuk mempersiapkan diri untuk kemungkinan pelemahan ekonomi.
Dalam siaran audio tersebut Merkel mengatakan pemerintah akan menggunakan anggaran 2019, yang akan dipertimbangkan lebih lanjut dalam rapat parlemen pekan depan, untuk berinvestasi dalam membantu pengangguran untuk kembali bekerja dengan tujuan tidak ada lagi pengangguran di Jerman pada 2025.
Perekonomian terbesar di Eropa tersebut tengah menikmati periode pertumbuhan yang berkelanjutan dan tingkat pengangguran sebesar 5,2%.
Pekan ini lembaga ekonomi Ifo menaikkan perkiraan pertumbuhan 2018 untuk Jerman menjadi 1,9% dari 1,8% dengan perkiraan kinerja yang lebih baik dari perkiraan pada semester pertama tahun ini.
Namun, data ekonomi pekan ini menunjukkan industri mulai terkena dampak dari kebijakan perdagangan proteksionis Presiden AS Donald Trump.
Merkel mengemukakan bahwa pendapatan pajak sangat baik tahun ini, sehingga pemerintahnya berencana untuk berinvestasi di pembangunan jalan, rel kereta api dan infrastruktur digital, serta mengurangi beban utang Jerman hingga 60% dari produk domestik bruto (PDB).
"Kami menyiapkan diri untuk masa ketika ekonomi mungkin tidak berkinerja baik dengan berinvestasi. Dengan demikian, kita masih bisa memiliki pemulihan ekonomi selama mungkin," kata Merkel.
Majalah Der Spiegel, mengutip angka Kementerian Keuangan, melaporkan bahwa pada paruh pertama tahun ini saja, pemerintah menikmati surplus anggaran lebih dari 10 miliar euro atau senilai US$11,55 miliar.
Surplus ini berarti Menteri Keuangan Olaf Scholz tidak perlu mencelupkan dana cadangan untuk membiayai perumahan, katering, dan pelajaran bahasa Jerman bagi para pengungsi.
Jerman telah menyiapkan dana 24 miliar euro melalui perencanaan anggaran Scholz yang dimungkinkan untuk menggunakannya sebesar 1,6 miliar euro pada tahun ini. Namun, karena ada surplus, penarikan dana tersebut menjadi tidak perlu.