Bisnis.com, JAKARTA—Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Osman Sapta Odang (OSO) meminta semua pihak untuk tidak menyerang pemerintah, namun berkontribusi dalam upaya penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
Menurutnya, tidak ada yang salah dengan kebijakan pemerintah dan sistem ekonomi yang dibangun saat ini terus membaik. Hanya saja saat ini ekonomi Indonesia tengah terpengaruh oleh siklus ekonomi global yang juga melanda sejumlah nilai tukar negara lain.
Selain Turki, sejumah negara Amerika Latin juga terkena dampak guncangan ekonomi global seperti Argentina, Venezuela, dan Meksiko.
Baca Juga
“Siapaun boleh membantu penguatan nilai tukar rupiah, tapi bukan menyerang pemerintah. Mari kita berkontribusi memberikan pikiran yang dapat memperkuat ekonomi,” ujar OSO keada wartawan, Rabu (5/9).
OSO mengakui ada kepentingan politik yang bermain untuk menjatuhkan citra pemerintah dengan terjadinya pelemahan rupiah. Padahal, ujarnya, masyarakat tidak perlu khawatir dengan pelemahan nilai rupiah karena sifatnya hanya siklus sementara.
“Saya minta jangan jangan terpengaruh dengan ‘ocehan’ mereka karena ada kelompok ekonomi kecil yang harus diperhatikan. Jangan sampai kita menciptakan konflik,” ujarnya. Dia menambahkan agar semua pihak lebih mencintai rupiah ketimbang nilai tukar asing.
“Kita perlu cinta rupiah, semua belanja dalam rupiah untuk memperkuat rupiah,” ujarnya.