Kabar24.com, JAKARTA — Relawan Gatot Nurmantyo untuk Rakyat atau GNR mendukung penuh apabila mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia tersebut ditunjuk sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Ketua tim pemenangan itu kewenangan Pak Jokowi. Jika ditunjuk, tentunya kami sebagai relawan akan mendukung Pak Gatot," kata Koordinator Presidium Nasional GNR Dondi Rivaldi di Jakarta, Kamis (23/8/2018).
Meski demikian, Dondi mengatakan sampai saat ini GNR tidak mengetahui arah dukungan Gatot dalam Pemilihan Umum Presiden 2019. Adapun, GNR secara independen telah menjatuhkan pilihan kepada Jokowi-Ma'ruf yang hari ini dideklarasikan secara resmi.
"Kami tidak mau berandai-andai soal Pak Gatot ke mana. Setelah deklarasi ini kami ketemu beliau dulu untuk menyampaikan hasil kesepakatan teman-teman," ujarnya.
Nama Gatot disebut-sebut masuk sebagai salah satu kandidat ketua TKN Jokowi-Ma'ruf. Di sisi lain, pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno juga mengincar bekas Kepala Staf TNI AD itu masuk tim pemenangan mereka.
Sementara itu, dalam deklarasi hari ini GNR menyatakan Jokowi-Ma'ruf layak memimpin Indonesia pada 2019-2024. Mereka melihat pada periode pertama pemerintahan Jokowi terjadi pemerataan pembangunan sebagai bukti mewujudkan tujuan bernegara sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 1945.
Dondi menjamin dukungan terhadap Jokowi-Ma'ruf akan disertai pula dengan penggalangan suara masyarakat. Sejak terbentuk pada Maret 2018, GNR mengklaim telah menancapkan jaringan relawan di 34 provinsi untuk menyosialisasikan Gatot. Terhitung mulai hari ini, elemen tersebut dikerahkan untuk membantu pemenangan Jokowi-Ma'ruf.
"Kami mengajak segenap lapisan masyarakat dari desa sampai kota, pemuda, mahasiswa, petani, nelayan, buruh, dosen, ibu rumah tangga bersatu padu memenangkan Pilpres 2019," tutur bekas aktivis Angkatan '98 ini.
Berdasarkan survei Lingkaran Survei Indonesia 12-19 Agustus, Jokowi-Ma'ruf untuk sementara memiliki elektabilitas tertinggi. Tingkat keterpilihan pasangan itu sebesar 52,2%, sedangkan Prabowo-Sandi 29,5%.
"Keunggulan Jokowi-Ma'ruf dari Prabowo-Sandi sekitar 23%. Kalau di atas 50% sudah magic number," kata Peneliti LSI Adjie Alfaraby dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (21/8/2018).