Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) berganti pucuk pimpinan, dari Asman Abnur kepada Syafruddin.
Asman akan kembali ke pos lamanya sebagai politisi Partai Amanat Nasional (PAN), sementara Syafruddin adalah Wakapolri yang telah menyatakan pensiun dari Polri begitu dipercaya jadi menteri.
Banyak kalangan yang bertanya-tanya mengenai nasib kelanjutan program dan kebijakan yang sudah dijalankan dengan baik oleh Asman.
Salah satunya kelanjutan proses Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk tahun 2018 ini.
Pemerintah bakal merekrut sekitar 220.000-an Calon Pegawai Negeri Sipil untuk tahun pengadaan 2018.
Saat ini jumlah formasi untuk rekrutmen baru CPNS tersebut sedang dimatangkan antarinstansi Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah.
Dari jumlah tersebut, alokasi untuk mengganti tenaga pendidik/guru yang pensiun mencapai 100.000, tersebar di seluruh Indonesia.
Dalam acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) di Kantor Kementerian PANRB, Rabu (15/8/2018), Asman menyebutkan ada 4 program besar yang sudah dicanangkannya dalam memperbaiki tata kelola pemerintah.
Yakni peningkatan efektivitas dan efisiensi birokrasi, mewujudkan kelembagaan pemerintahan yang efektif dan efisien, pembangunan SMART ASN dalam rangka mewujudkan World Class Government, dan Peningkatan Pelayanan Publik.
Dalam reformasi sumber daya aparatur, telah dilakukan berbagai langkah perbaikan dengan sasaran terwujudnya rekrutmen Aparatur Sipil Nasional (ASN) yang makin kredibel , transparan dan akuntabel setelah 4 tahun moratorium.
“Saat ini, penerimaan CPNS dengan sistem online sudah bebas dari KKN," ujarnya.
Sertijab ditandai dengan penyerahan memori jabatan berupa tugas, wewenang, dan tanggung jawab sebagai Menteri PANRB dari Asman Abnur kepada Syafruddin.
Saat menyampaikan sambutannya, mantan ajudan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) tersebut menegaskan dirinya akan melanjutkan program-program yang sudah dirintis dan dijalankan dengan baik oleh pejabat lama.
Visi Kementerian PANRB untuk mewujudkan aparatur negara yang berkepribadian, bersih, dan kompeten untuk mencapai kualitas pelayanan publik yang berkinerja tinggi adalah visi yang perlu diwujudkan. Hal ini untuk mendukung program Nawacita Presiden Joko Widodo guna lebih melayani masyarakat.
Baca Juga
"Presiden Joko Widodo berpesan, semua program yang sudah dijalankan oleh Asman Abnur harus tetap dilanjutkan. Kita akan menyelesaikan yang tersisa,” ujarnya.