Bisnis.com, BOGOR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimistis daerah perkotaan akan lebih responsif dalam menghadapi perubahan era digital.
Presiden Jokowi mengatakan antisipasi perlu dilakukan dengan melihat perubahan yang terjadi di dunia, seperti revolusi industri 4.0, internet of things (IoT), Big Data dan lainnya.
"Kita sadar betul menyiapkan [antisipasinya]. Sekarang yang kita perlu siapkan itu sumber daya manusianya," tuturnya di hadapan 32 wali kota di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (23/7/2018).
Jokowi pun menyebut bahwa daerah perkotaan sudah lebih baik dari pedesaan. Salah satu faktornya adalah tingkat kemiskinan perkotaan lebih kecil daripada perdesaan.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2018 menyebutkan, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2017 sebesar 7,26 %, turun menjadi 7,02 % pada Maret 2018. Sementara itu, persentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada September 2017 sebesar 13,47 %, turun menjadi 13,20 % pada Maret 2018.
"Kemudian juga saya lihat, kota akan lebih siap menghadapi perubahan itu. Tapi tetap harus antisipasi, kalau tidak [antisipasi] akan sangat berbahaya," ujarnya.
Dalam pertemuannya dengan para wali kota, terlihat hadir Wali Kota Manado GS Vicky Lumentut, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, serta Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti, Walikota Metro Achmad Pairin, Wali Kota Tengerang Selatan Airin Rachmi Diany, Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito, Wali Kota Jambi Sy Fasha, Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan, Wali Kota Tarakan Sofian Raga, Wali Kota Probolinggo Rukmini, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Wali Kota Pekalongan Saelany Mahfudz, Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie, Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi, Wali Kota Salatiga Yuliyanto.
Selain itu, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni, Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah, Wali Kota Banjar Ade Uu Sukaesih, Wali Kota Binjai H.M Idaham, Wali Kota Bandar Lampung Herman HN, Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias, Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang, Wali Kota Medan Dzulmi Eldin, dan lainnya.
Para wali kota diberikan kesempatan untuk mengutarakan permasalahan yang ada didaerahnya, dengan harapan akan ada penyelesaian yang lebih cepat. Jokowi juga menyinggung soal kondisi global yang memengaruhi perekonomian Indonesia, seperti kebijakan The Fed.
"Pertama, berkaitan makro, saya kira tahu semuanya, tekanan ekonomi sekarang ini, tekanan dari eksternal begitu, semua negara merasakan," ujarnya.