Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Agama Lantik Dua Rektor Kampus Islam

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin melantik dua rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI).
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin/Antara-Hafidz Mubarak A.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin/Antara-Hafidz Mubarak A.

Bisnis.com, JAKARTA--- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin melantik dua rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI).

Mereka yang dilantik oleh Lukman antara lain Prof. Dr. Akhmad Mujahidin,S.Ag, M.Ag sebagai Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau masa jabatan tahun 2018 - 2022 serta Prof. Dr. H. Warul Wahidin, AK., MA dilantik sebagai Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh masa jabatan tahun 2018 – 2022.

Lukman mengingatkan dua misi yang harus diemban oleh kampus Islam tersebut yaitu membuktikan signifikasi peran dan kontribusi PTKI dalam menjawab kebutuhan kekinian serta pengembangan moderasi beragama.

"Patut menjadi perhatian kita bersama, pengembangan PTKI di Tanah Air pada dekade ini harus bisa mengemban misi di tataran praktis dan empiris,” kata Lukman dalam keterangan tertulis yang dirilis di laman Kementerian Agama, Senin (2/7/2018).

Menurutnya, sinyalemen bahwa pengaruh radikalisme akhir-akhir ini ditengarai masuk ke beberapa kampus perlu menjadi perhatian dan antisipasi semua pihak. Lukman menyatakan perlunya pencegahan dan penanganan isu radikalisme yang dilakukan secara terpola dan terukur di lingkungan PTKIN.

“Para civitas akademika PTKIN, saya minta secara proaktif memanfaatkan ruang media sosial, seminar, pentas seni dan lainnya untuk melakukan counter narasi radikalisme di ruang publik,” kata Lukman.

Lukman berpendapat upaya melawan narasi ekstremisme dan radikalisme sama sekali bukan untuk memberangus kebebasan berpikir dan kebebasan mimbar akademik yang menjadi ciri kebanggaan masyarakat ilmiah secara universal.

"Menangkal ekstremisme dan radikalisme di kampus bukan untuk memasung kebebasan akademik, tetapi justru melindungi dunia akademik dari hal-hal yang menimbulkan kemudharatan yang justru akan memberangus kebebasan akademik itu sendiri," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper