Bisnis.com, JAKARTA - Universitas Islam Indonesia (UII) mengumumkan pihaknya ikut melakukan aksi damai pada Kamis, 22 Agustus 2024.
Seruan tersebut diumumkan oleh UII melalui akun X Bernama @UIIYogyakarta. Pihanya bergabung Bersama Jogja Gemregah untuk demo #KawalPutusanMK.
"Bergabung bersama Universitas Islam Indonesia untuk hadir di “Jogja Gumregah”, upaya menyuarakan kembali kebenaran dan melawan tirani untuk melawan pembajakan demokrasi demi melanggengkan kekuasaan," tulis akun resmi UII.
Massa aksi diminta untuk berkumpul di LKBH UII, Jalan Lawu, Selatan Masjid Syuhada pukul 09.00 WIB.
Pihak universitas juga berharap masyarakat bisa menyuarakan kebenaran untuk menegakkan demokrasi yang dikebiri.
Seruan dari UII ini kemudian ditanggapi oleh Aksi Kamisan Jogja yang meminta para civitas akademika untuk bergabung turun ke jalan.
"Kami dari Aksi Kamisan Jogja mengundang civitas akademika UII, terutama mas rektor atau yang mewakili, untuk berorasi di Tugu Jogja jam 4," tulis akun Instagram @aksikamisanjogja.
Di sisi lain, Gejayan Memanggil ikut menggelar aksi demo yang diikuti oleh ratusan masyarakat Yogyakarta dari berbagai kalangan seperti buruh dan mahasiswa.
Para demonstran ini berkumpul untuk menggelar demo pada Kamis (22/8/24), di parkiran Abu Bakar Ali, Malioboro.
Aksi ini dimulai di Lapangan Parkir Abu Bakar Ali, di mana masa akan berjalan ke Titik Nol Kilometer Kota Yogyakarta dan berhenti di depan Gedung DPRD DIY.
Demo dilakukan untuk menuntut keadilan atas revisi RUU Pilkada yang segera disahkan DPR RI untuk menganulis putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Para pendemo pun menyerukan isu yang bertajuk "Jokowi: Sang Politikus Ulung 1000 Intrik Manipulator yang Licin". Narasi aksi lain yang digaungkan oleh masyarakat yakni matinya fungsi legislatif dan yudikatif.
Dari video yang beredar di media sosial, terlihat massa aksi menggunakan seragam hitam-hitam sebagai simbol perlawanan.
Ribuan pendemo tersebut akan ikut menuntut putusan DPR RI yang dinilai "melancarkan jalan Jokowi untuk menguasai pemerintahan".
Kemudian sejumlah mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) juga turut membentangkan poster bertuliskan "Bersama Rakyat UGM Melawan".