Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perpustakaan Riset BPK Dorong Perkembangan Iptek

Pengetahuan publik semakin berkembang jika didukung dengan literasi yang baik, sehingga publik semakin cerdas dan dapat turut aktif mengawasi pengelolaan keuangan negara secara baik dan benar.

Bisnis.com, JAKARTA- Pengetahuan publik semakin berkembang jika didukung dengan literasi yang baik, sehingga publik semakin cerdas dan dapat turut aktif mengawasi pengelolaan keuangan negara secara baik dan benar.

Hal inilah yang mendasari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) membuat terobosan untuk mendorong peran aktif publik dalam melakukan riset tentang tata kelola dan akuntabilitas keuangan negara, yaitu dengan meresmikan Perpustakaan Riset Tata Kelola dan Akuntabilitas Keuangan Negara, yang berlokasi di lantai 1 kantor pusat BPK di Jakarta.

Peresmian dilakukan oleh Wakil Ketua BPK Bahrullah Akbar didampingi Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti Ainun Na'im, di Auditorium Lantai 2 Gedung BPK Jakarta, Kamis (28/06/2018).

Perpustakaan riset yang dibangun oleh BPK, mendukung riset tata kelola dan akuntabilitas keuangan negara dengan menyediakan data, informasi, dan pengetahuan mengenai keuangan sektor publik yang terdiri atas 21.852 eksemplar buku, dengan 17.410 judul buku, serta e-book dan e-journal.

Sesjen Kemenristekdikti Ainun Na'im menilai hadirnya Perpustakaan Riset Tata Kelola dan Akuntabilitas Keuangan Negara yang didirikan oleh BPK menjadi bagian penting untuk literasi tata kelola keuangan.

"Perpustakaan riset ini diharapkan tak hanya untuk tempat koleksi buku, belajar, maupun membaca saja, lebih dari itu peneliti dapat menciptakan karya ilmiah, mendorong perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi," tutur Ainun dalam siaran pers.

Ainun menjelaskan, saat ini literasi membaca masyarakat Indonesia masih di peringkat 60, berada di bawah Thailand yang di posisi 59. Sedangkan dari minat menulis, Indonesia mencapai 12.000 tulisan per tahun, jauh dibawah India yang 60.000 dan China yang 140.000 per tahun.

"Masyarakat kita lebih banyak tertarik membaca di sosial media, boleh saja membaca di sosial media, tapi dengan konten yang bermanfaat terkait ilmu pengetahuan dan teknologi," jelas Ainun.

Sementara Wakil Ketua BPK Bahrullah Akbar menuturkan kesadaran publik terhadap riset dan literasi itu penting dan perlu, sehingga dapat membantu BPK dalam memberi pemahaman tentang tata kelola dan akuntabilitas keuangan negara secara lebih cermat.

Perpustakaan riset baru ini akan mendukung riset tata kelola dan akuntabilitas keuangan negara, dengan menyediakan data, informasi dan pengetahuan mengenai keuangan sektor publik.

"Sementara itu perpustakaan BPK juga bekerja sama dengan Pusat Informasi dan Komunikasi BPK untuk membuka akses publik terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan BPK sebagai bahan riset," urainya.

Sebagai pendukung keberadaan perpustakaan riset, sejak 2015 BPK menerbitkan jurnal tata kelola dan akuntabilitas keuangan negara yang berisi tulisan hasil penelitian maupun tinjauan ilmiah terkait tata kelola dan akuntabilitas keuangan negara.

Jurnal tersebut dapat diakses melalui website www.jurnal.bpk.go.id secara gratis tanpa perlu registrasi.

Registrasi diperlukan apabila publik ingin mengajukan (submit) artikel yang berkaitan dengan tata kelola dan akuntabilitas keuangan negara.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper