Bisnis.com, JAKARTA -- Di Indonesia, pendidikan kesenian seringkali tidak mendapat perhatian sebesar pendidikan di bidang lain, seperti matematika atau fisika.
Namun, bukan berarti tidak ada wadah pendidikan untuk anak-anak yang memang memiliki minat lebih di kesenian.
Salah satunya adalah Erudio School of Art High School (ESoA), yang berlokasi di daerah Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Sekolah seni rupa setingkat SMA ini berdiri pada 2013.
"Sekolah ini bukan untuk menciptakan seniman, tapi kami lebih memfokuskan lulusan ESoA bisa tahu jati diri mereka dan apa yang mereka mau untuk masa depan mereka," ungkap Pendiri ESoA Monika Irayati Irsan kepada Bisnis, saat ditemui pada acara Kenduri Lulus Batch 3, Pameran Basa-Basi, di Goethe-Institut, Menteng, Jakarta, Rabu (27/6/2018).
Menariknya, di ESoA tidak ada kurikulum atau jurusan pasti. Di sini, para murid akan didampingi guru-guru berpengalaman yang disebut pembimbing untuk mengantarkan para murid mengerti bentuk seni yang mereka inginkan.
Para murid akan didekatkan dengan isu sosial yang ada dan mereka akan mencari solusinya dalam bentuk karya.
"Jadi, semua mata pelajaran akademik seperti Matematika, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan sebagainya diintegrasikan ke dalam karya mereka," jelas Kepala Sekolah ESoA Diajeng Indah Angelia Basuningtyas.
Para murid juga diajarkan nilai-nilai demokrasi dan tanggung jawab dengan diperkenankan untuk memilih belajar di dalam kelas atau di luar kelas.
"Ruang kelas yang disediakan itu untuk tempat mereka [murid] yang ingin produktif. Jadi, bagi murid yang memilih untuk belajar di luar, ketika ujian tengah semester dan ujian semester mereka serius ketika di dalam kelas," terang Monika.
Para murid pun dipersilakan memilih untuk mendapatkan dua ijazah kelulusan. Pertama, ijazah Ujian Paket C. Kedua, ijazah Foundation Diploma atau setara Diploma 1 (D1) dari Pearson BTEC English untuk mata pelajaran seni rupa dan desain.
Hingga saat ini, ESoA sudah memiliki 24 alumni. Adapun lulusan Batch 3 adalah sebanyak 14 orang.
Ke-14 orang tersebut sedang melangsungkan pameran berjudul Basa-Basi, yang memajang hasil karya proyek kelulusan mereka. Pameran ini digelar di Goethe-Institut pada 27-28 Juni 2018.