Bisnis.com, SEMARANG - PT Trans Marga Jateng memperkirakan puncak arus balik yang melalui ruas tol di Jawa Tengah akan terjadi Rabu—Kamis 20—21 Juni 2018.
Senin (18/6/2018) kemarin, sebanyak 53.452 kendaraan melintas melalui gerbang tol Banyumanik. Jumlah kendaraan tersebut diperkirakan masih terus meningkat pada hari-hari berikutnya atau selama arus balik.
Manager Operasional Trans Marga Jateng (TMJ) Fauzi A Rahman menuturkan, lonjakan kendaraan yang melewati Jateng akan terus terjadi seiring dengan adanya beberapa tol fungsional terutama yang dari Kali Kenteng menuju Kabupaten Semarang.
"Kami memprediksi akan terjadi puncak arus balik lagi pada Rabu (20/6) dan Kamis (21/6). Karena panjangnya masa liburan karyawan dan anak sekolah. Sehingga para pengendara banyak memadati tol di Jateng," kata Fauzi Selasa (19/6/2018).
Kendati demikian, menurutnya Gerbang Tol Banyumanik tidak terjadi penumpukan kendaraan sejak Senin kemarin. Pasalnya selama melakukan pantauan di lapangan, antrean kendaraan terpantau hanya sepanjang 100 meter.
Dikatakan Fauzi, hal tersebut tak terlepas dari upaya pihaknya mengurai kepadatan yang terjadi di lokasi. Salah satunya adalah dengan menerapkan sistem gardu reversible.
"Gardu reversible itu adalah gardu yang bisa dibolak-balik untuk entrance dan exit sesuai kebutuhan. Kemudian kami juga menyiapkan mobile rider yang tugasnya menjemput pengguna jalan yang mau melakukan transaksi," ujarnya.
Sementara itu, TMJ sendiri secara keseluruhan mengerahkan 32 mobile rider. Sedangkan, Gerbang Tol Banyumanik, disiapkan enam unit pada entrance dan sembilan pada exit. Dimana masing-masing bertugas untuk melakukan transaksi kepada lima hingga sepuluh pengendara di tiap jalur.
Fauzi menambahkan, bahwa situasi kondusif juga terpantau di Gerbang Tol Ungaran dan Bawen. Mayoritas pengguna jalan yang hendak menuju arah Solo lebih memilih menggunakan jalur tol fungsional.
"Kalau fungsional itu kan buka tutup karena masalah di Kali Kenteng hanya bisa satu jalur, sehingga pada saat ditutup dialihkan ke gerbang tol Salatiga extension atau ke Bawen. Namun kenyataan yang ada di lapangan, pemakai jalan lebih senang menunggu setengah jam pada saat penutupan untuk bisa melewati jalan tol fungsional menuju Solo," katanya.