Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Howard Schultz Ungkap Alasan Mundur dari Starbucks, Bakal Maju Pilpres AS 2020?

Setelah hampir empat dasawarsa mengantarkan jaringan kedai kopi kecil menjadi kerajaan restoran global, Howard Schultz mengumumkan akan mundur dari posisinya sebagai Chairman Starbucks Corp.
Howard Schultz./Reuters
Howard Schultz./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Setelah hampir empat dasawarsa mengantarkan jaringan kedai kopi kecil menjadi kerajaan restoran global, Howard Schultz mengumumkan akan mundur dari posisinya sebagai Chairman Starbucks Corp.

Spekulasi pun meruak bahwa keputusan ini ada kaitannya dengan rencana persiapan Schultz untuk mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) pada 2020.

Dalam sepucuk surat kepada karyawan yang berisikan pernyataan mundurnya, Schultz mengatakan bahwa dia memikirkan berbagai pilihan untuk dirinya sendiri, mulai dari filantropi hingga pelayanan publik.

“Tetapi saya tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan,” tulis Schultz, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (5/6/2018).

Jika Schultz memutuskan untuk maju ke dalam bursa pencalonan Presiden AS 2020, dia dapat bersandar pada pengalaman salah satu anggota dewan direksi Starbucks yang juga mantan kandidat presiden dan mantan Senator, Bill Bradley.

“Untuk beberapa waktu saat ini, saya sangat prihatin tentang negara kita [AS] – berkembangnya pemisahan di dalam negeri dan kedudukan kita di dunia,” katanya kepada New York Times dalam sebuah wawancara.

Lebih lanjut dia mengatakan ingin mencari tahu jika ada peran yang bisa ia mainkan untuk melakukan sesuatu kembali.

Schultz mundur saat performa Starbucks, yang masih berkembang di AS, tidak sespektakuler di masa lampau. Perusahaan mengambil langkah spekulatif di China dengan berencana untuk menghasilkan lebih dari tiga kali lipat pendapatan dalam lima tahun ke depan.

Tetapi investor telah kewalahan oleh prospek baru perusahaan, dengan sahamnya turun sekitar 11% tahun lalu.

April lalu, Schultz beralih dari chief executive officer menjadi executive chairman, dimana ia mengawasi inisiatif dampak sosial perusahaan.

Schultz, yang kekayaan bersihnya diperkirakan mencapai US$3,2 miliar, memiliki keterlibatan sehari-hari yang lebih sedikit sejak ia mengundurkan diri sebagai CEO. Dan dalam jangka pendek, strategi perusahaan tidak mungkin berubah, menurut Brian Yarbrough, seorang analis di Edward Jones.

Namun, pergerakan saham mungkin akan lebih volatil, terutama di sekitar hasil pendapatan, karena investor khawatir perusahaan akan berjuang tanpa pendiri visionernya.

“Pada titik tertentu, ada saatnya ketika Anda harus memiliki keyakinan dalam tim manajemen Anda saat ini,” kata Yarbrough. “Tim manajemen sangat cakap, saya tidak memiliki banyak kekhawatiran.”

Pihak manajemen Starbucks menyatakan Myron Ullman akan mengambil alih sebagai Chairman baru, sedangkan Schultz akan menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarganya musim panas ini serta menuliskan sebuah buku tentang dampak sosial rantai restoran itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper