Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Densus 88 Awasi Ketat Kelompok Teroris JAD di Daerah

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror terus memburu kelompok teroris Jamaah Ansharut Daullah (JAD) di sejumlah daerah untuk mengantisipasi adanya aksi teror di Indonesia.
Terdakwa kasus dugaan serangan teror bom Thamrin dengan terdakwa Oman Rochman alias Aman Abdurrahman mengikuti sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (25/5/2018)./ANTARA-Wahyu Putro A
Terdakwa kasus dugaan serangan teror bom Thamrin dengan terdakwa Oman Rochman alias Aman Abdurrahman mengikuti sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (25/5/2018)./ANTARA-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror terus memburu kelompok teroris Jamaah Ansharut Daullah (JAD) di sejumlah daerah untuk mengantisipasi adanya aksi teror di Indonesia.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto mengungkapkan Densus 88 tengah melakukan pengawasan secara ketat kepada kelompok teroris JAD yang masih tersisa di Indonesia.

Menurutnya, Densus 88 tidak akan berhenti memburu para pelaku aksi teror agar Indonesia aman, terutama selama bulan suci Ramadan.

"Densus 88 tidak pernah berhenti memburu para kelompok teroris JAD sampai saat ini di sejumlah daerah," tuturnya, Senin (28/5/2018).

Senada disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Muhammad Iqbal yang mengungkapkan bahwa Polri telah meningkatkan pengawasan terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) yang kembali ke Tanah Air dari Timur Tengah, terutama dari Suriah dan Turki.

Menurut Iqbal polisi telah bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk melakukan pendataan yang ketat terhadap seluruh WNI yang kembali ke Indonesia dari Timur Tengah, termasuk Suriah dan Turki agar bisa melakukan pencegahan.

Negara Turki diyakini menjadi salah satu pintu masuk bagi seluruh warga negara asing (WNA) termasuk dari Indonesia untuk berangkat ke Suriah, begitupun untuk kembali lagi ke Indonesia.

"Jadi kemarin sudah dilakukan pendataan bagi orang-orang yang kembali dari Turki. Lalu, kalau sudah jelas siapa yang terbukti ikut kelompok teroris itu, akan langsung kami proses secara hukum. Semua stakeholder kami libatkan di sini," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper