Pintu Masuk Investigasi 1MDB
Kini 1MDB menjadi subyek investigasi pencucian uang dari setidaknya enam negara, termasuk Amerika Serikat (AS), Swiss dan Singapura.
Dalam gugatan perdata, Kementerian Kehakiman AS menduga dana dari 1MDB yang disalahgunakan mencapai sekitar $4,5. Namun, perusahaan itu menampik semua tuduhan. Najib, yang mendirikan 1MDB, juga menampik dugaan korupsi.
Kekalahan Najib sendiri pada pemilihan umum di awal bulan ini oleh Mahathir Mohamad akhirnya menjadi kunci pembuka pintu masuk menuju investigasi atas skandal 1MDB. Mahathir pun segera melarang Najib bepergian ke luar negeri sebagi isyarat dirinya ‘tidak bersih’.
Mahathir mengatakan Malaysia sedang terbebani oleh utang senilai lebih dari 1 triliun ringgit atau sekitar Rp 2.563 triliun. Dia menyalahkan pemerintahan Najib yang sekarang menghadapi penyidikan kasus korupsi di dalam negeri.
"Kami menemukan bahwa keuangan negara, misalnya, disalahgunakan sedemikian rupa sehingga sekarang kita menghadapi masalah utang yang telah meningkat menjadi satu triliun ringgit," ujar Mahathir dalam pidato perdananya sebagai perdana menteri.
Dia mengatakan Malaysia belum pernah menghadapi masalah seperti itu sebelumnya. Apalagi memiliki utang lebih dari 300 miliar ringgit namun sekarang telah merangkak naik hingga 1 triliun ringgit, ujarnya.
Mahathir juga berjanji menerapkan kembali subsidi bahan bakar sebagai salah satu upaya koalisinya menurunkan tingginya biaya hidup masyarakat.
Najib mengatakan utang Malaysia masih berjumlah sekitar 50,9% dari produk domestik bruto (PDB) Malaysia di Juni 2017 dan masih di bawah batas yang ditentukan pemerintah sebesar 55%. Akan tetapi, Mahathir mengungkapkan kecurigaannya bahwa data-data keuangan negara tidak benar.
Lembaga antikorupsi Malaysia telah memanggil Najib untuk memberikan keterangan hari Selasa berkaitan dengan kasus yang melibatkan SRC International, sebuah unit dari 1MDB.