Kabar24.com, JAKARTA — Dalam memperingati 20 tahun reformasi pada Senin (21/5/2018), pemerintah memastikan tetap menjalankan agenda perubahan yang ditandai dengan runtuhnya rezim Orde Baru tersebut.
Terkait dengan hal itu, Kepala Staf Presidenan Moeldoko mengatakan bahwa ada banyak agenda reformasi yang masih menjadi pekerjaan rumah bersama.
Hal itu, menurutnya terkait dalam upaya menyejahterakan masyarakat, meningkatkan perekonomian nasional, mencerdaskan kehidupan bangsa, termasuk membangun pertahanan dan keamanan dalam negeri, serta terlibat secara bebas aktif dalam politik di kawasan regional maupun dunia.
"Saya melihat ada tiga agenda reformasi yang masih menjadi tantangan kita bersama hingga hari ini, yakni masih adanya praktik korupsi di lingkungan birokrasi dan pemerintahan, masih dirasakannya kesenjangan, dan rendahnya indeks pembangunan manusia di sejumlah wilayah di Indonesia," katanya dalam keterangan resmi, Senin (21/5/2018).
Menurutnya, saat ini pemerintah serius dalam menjalankan agenda reformasi tersebut melalui sejumlah kebijakan. Kebijakan-kebijakan itu mulai dari pembentukan Satuan Bersama Pemberantasan Pungutan Liar (Saber Pungli), penguatan kerangka regulasi untuk pencegahan korupsi, kebijakan melakukan subsidi untuk rakyat miskin yang tepat sasaran, hingga kebijakan dan program afirmatif yang langsung menyasar kepada kelompok-kelompok masyarakat terbawah.
Kebijakan dan program itu diklaim Moeldoko dilaksanakan dengan mengambil pelajaran terbaik yang dilakukan oleh pemerintahan-pemerintahan sebelumnya. Pemerintah pun saat ini melakukan terobosan serta inovasi yang diperlukan untuk memecahkan persoalan sesuai dengan kebutuhan.
"Pemerintah melakukan reformasi dan perubahan-perubahan, perbaikan-perbaikan dan penyempurnaan, baik yang berskala kecil, menengah, sampai besar. Semua itu dilakukan supaya cita-cita reformasi yang diamanatkan 20 tahun silam dapat dinikmati dan dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia," imbuhnya.