Bisnis.com, JAKARTA – Gaya busana cadar belakangan ini menjadi sorotan. Terkait dengan hal itu , Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak masyarakat untuk saling menghormati pilihan berpakaian di depan umum.
Dia menjelaskan motif seseorang menggunakan cadar beragam, bisa karena fesyen, mode, atau juga refleksi dari keyakinan pemahaman keagamaan.
Mengenai hal ini, ujarnya, ada dua hal menyikapi pemahaman ini. Pertama, menghormati mereka yang bercadar seperti juga menghormati mereka yang menggunakan atribut lain di muka umum.
“Hal itu bagian dari hak setiap kita. Apalagi kalau itu terkait dengan keyakinan, pemahaman ajaran agamanya,” ujar Menag seperti dikutip dari situs Kemenag.go.id, Rabu (16/05/2018).
Kedua, lanjutnya, agar mereka yang bercadar juga menyadari lingkungan sekitarnya yang juga ingin bisa berinteraksi. Jadi kedua belah pihak harus saling membangun kesadaran untuk saling menghormati.
“Hal itu mengapa lalu ada ketentuan di sejumlah lembaga pendidikan atau tempat tempat tertentu orang tidak boleh menggunakan cadar. Kententuan ini juga bagian yang harus difahami, dimengerti oleh mereka yang menggunakan cadar,” sambungnya.
Terlepas dari hal itu, Menag mengajak untuk mengembalikan agama kepada esensi ajarannya yang moderat atau tidak ekstrem kiri maupun kanan sebab hakikat agama adalah moderat.