Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada perusahaan-perusahaan Eropa yang melakukan bisnis dengan Iran.
Hal itu disampaikan penasihat keamanan nasional Gedung Putih John Bolton sebagaimana dikutip Theguardian.co.uk, Senin (14/5/2018). Pernyataan itu terkait sikap negara-negara Eropa yang masih bertahan dengan perjanjian nuklir
Iran meski AS telah menyatakan keluar dari kesepakatan.
Bolton mengatakan sanksi AS terhadap perusahaan-perusahaan Eropa yang mempertahankan hubungan bisnis dengan Iran adalah "sangat mungkin dilaksanakan."
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan tetap berharap Washington dan sekutu-sekutunya dapat mencapai kesepakatan nuklir baru dengan Teheran.
Pernyataan Bolton itu dinilai lebih tegas saat disampaikan dalam sebuah wawancara dengan "State of the Union" program CNN daripada yang disampaikan Pompeo di "Fox News Sunday."
Presiden AS Donald Trump mengatakan pekan lalu bahwa Amerika Serikat menarik diri dari kesepakatan pada 2015 yang dinegosiasikan oleh pemerintahan Obama.
Baca Juga
Sejauh ini, China, Prancis, Rusia, Inggris, Jerman dan Iran tetap mematuhi perjanjian itu. Salah satu isi perjanjian itu adalah program nuklir Iran akan diawasi dengan imbalan pelonggaran sanksi ekonomi terhadap negara itu dan perusahaan-perusahaan yang melakukan bisnis di sana.
Kementerian Luar Negeri Prancis menyatakan kesepakatan Iran masih bisa berjalan. Sedangkan PM Inggris Theresa May mengatakan berkomitmen untuk memastikan kesepakatan Iran ditegakkan.
Sedangkan Jerman menyatakan akan menghabiskan beberapa bulan ke depan mencoba membujuk Washington untuk mengubah pikirannya. Namun, Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengakui bahwa melindungi perusahaan-perusahaan Eropa dari potensi hukuman AS bisa menimbulkan masalah.