Bisnis.com, JAKARTA— Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan akan menguatkan posisi ringgit atas sejumlah mata uang utama lainnya di dunia.
Dia mengatakan mencoba membuat mata uang ringgit sekuat mungkin.
"Kita harus meningkatkan kepercayaan investor dalam administrasi," katanya seperti dikutip Reuters, Jumat (11/5/2018).
Mahathir juga menilai utang Malaysia terlalu besar, sehingga perlu dinegosiasi ulang.
Seperti diketahui, Ketua Pakatan Harapan (PH) Tun Mahathir Mohamad dilantik sebagai Perdana Menteri Malaysia ke-7 oleh Yang Dipertuan Agung XV Sultan Muhammad V di Istana Negara di Kuala Lumpur pada Kamis (10/5/2018) malam.
Pelantikan tersebut mengakhiri situasi politik yang tidak pasti setelah Barisan Nasional kalah setelah berkuasa selama 60 tahun dalam Pilihan Raya Umum (PRU) atau Pemilihan Umum ke-14, Rabu (9/5/2018).
Empat pimpinan Pakatan Harapan terlebih dahulu tiba di Istana Negara sebelum Yang Dipertuan Agung Sultan Muhammad V.
Empat pimpinan Pakatan Harapan adalah Presiden PKR Wan Azizah Wan Ismail, Sekjen DAP Lim Guan Eng, Presiden Partai Pribumi Melayu Bersatu (PPBM) Muhyiddin Yasin, dan Presiden Partai Amanah Muhammad Sabu.
Pada kesempatan tersebut Mahathir membaca sumpah jabatan dan sumpah rahasia di hadapan Sultan Muhammad V.
Dalam salah satu sumpahnya Mahathir menyatakan dirinya akan dengan jujur menunaikan kewajiban-kewajiban dalam menjalankan jabatan dengan segala daya upaya, melindungi dan mempertahankan kelembagaan.