Bisnis.com, JAKARTA - Mabes Polri terus menelusuri jaringan teroris yang berada di balik kasus penusukan anggota Polri dari Intel Brimob.
Polri juga meningkatkan kesiapsiagaan mengantisipasi kemungkinan terjadi lagi serangan dari kelompok teroris.
Demikian disampaikan Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto saat diminta informasi, Jumat (11/7/2018) sore.
Seperti diberitakan, seorang anggota Brimob ditikam orang tidak dikenal (OTK) di kantor Intelmob, Kelapa Dua, Depok.
Insiden penusukan terhadap anggota Intelmob Kelapa Dua, Depok bernama Marham Prencje (41) tersebut berlangsung pada Kamis (10/5/2018) sekitar pukul 23.45 WIB.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono menjelaskan selain anggota Brimob yang menjadi korban, pelaku juga tewas di tempat setelah ditembak petugas.
Baca Juga
"Iya memang benar. Kami akan selidiki dan dalami kasus ini untuk mengetahui lebih jauh," tuturnya, Jumat (11/5) siang.
Berdasarkan informasi yang diterima, sekitar pukul 23.00 WIB, korban keluar dari Mako Brimob untuk melakukan penjagaan di depan RS Bhayangkara. Setelah sampai di depan RS tersebut, Marham Prencje melihat orang yang mencurigakan yang tidak berhenti menatap ke dalam Mako Brimob.
Marham Prencje kemudian menghampiri OTK itu untuk menanyakan tujuan dan identitasnya. Selanjutnya, karena tidak mendapat keterangan apapun dari pelaku, Marham memanggil dua orang temannya di Mako Brimob.
Setelah kedua rekannya datang, Marham membawa orang itu ke Kantor Intelmob Kelapa Dua Depok untuk diperiksa lebih lanjut.
Marham ditusuk pelaku dengan menggunakan pisau.