Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS dan China Saling Serang

Utusan Amerika Serikat untuk Serikat Dagang Internasional (WTO) mengutuk China atas kebijakan pedagangannya. Dia menyatakan bahwa nasihat Beijing terkait proteksionisme telah memasuki kawasan Negeri Ajaib Alice.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Utusan Amerika Serikat untuk Serikat Dagang Internasional (WTO) mengutuk China atas kebijakan pedagangannya. Dia menyatakan bahwa nasihat Beijing terkait proteksionisme telah memasuki ‘kawasan Negeri Ajaib Alice”.

Wakil Perwakilan Dagang AS (USTR) Dennis Shea menyatakan, bahwa sangat luar biasa melihat negara yang paling proteksionis di dunia dan posisi ekonomi merkantilisnya menyerukan tentang perdagangan bebas dan sistem perdagangan global.

“Hitam adalah putih, atas adalah bawah,” katanya seperti dikutip Bloomberg, Rabu (9/5/2018).

Duta besar China dan AS untuk WTO berselisih dalam pertemuan Rapat Dewan Umum Badan Regulator WTO di Jenewa, Swiss, Selasa (8/5/2018). Di sana, Beijing menyerang proposal tarif sebesar US$150 miliar atas produk impor China dari Presiden AS Donald Trump. Washington pun tak tinggal diam dan melindungi kepentingannya dengan mengkritik ikrar retaliasi dari China.

Perselisihan verbal ini muncul kurang dari seminggu setelah Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengunjungi China dalam upayanya menegosiasikan jalan keluar dari meningkatnya tensi perang dagang.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump menyampaikan di dalam akun Twitter-nya, bahwa dia akan berbicara dengan Presiden China Xi Jinping mengenai perdagangan.

“Ketika itu hal baik akan terjadi,” tulis Trump.

Adapun Juru Bicara WTO Keith Rockwell menyatakan bahwa pertemuan WTO di Jenewa kemarin luar biasa intens.

“Kami memiliki dua anggota terkuat di dalam WTO yang menentang masing-masing kebijakannya dengan cara yang belum pernah saya lihat selama saya di sini,” ungkapnya.

Beberapa anggota WTO lainnya juga mengkritisi tindakan AS yang menolak menunjuk anggota baru untuk Badan Banding di WTO. Pasalnya, hal itu dapat memperlambat badan pembuat keputusan hingga akhir 2019 karena tidak memiliki cukup panelis untuk menandatangani aturan WTO.

“Tanpa sistem tersebut, aturan perdagangan WTO tidak akan lagi efektif dan kepercayaan serta kredibilitas dari sistem perdagangan multilateral akan rusak parah,” kata Duta Besar China untuk WTO Zhang Xiangchen. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Saeno
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper