Bisnis.com, JAKARTA – Partai Amanat Nasional (PAN) bersedia menjajaki pembentukan poros koalisi alternatif untuk menantang kutub pengusung Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto di Pemilihan Umum Presiden 2019.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan poros ketiga masih memungkinkan terbentuk. Syaratnya, Partai Demokrat dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bersama PAN harus menjalin koalisi.
“PAN, PKB, dan Demokrat gabungan kursinya di DPR 27,85% sudah memenuhi ambang batas pencalonan presiden. Ketiga partai ini juga belum memutuskan secara formal pasangan calonnya,” katanya di Jakarta, Sabtu (5/5/2018).
Viva menuturkan PAN tidak menghendaki Pilpres 2019 diikuti kontestan tunggal. Potensi ini, menurut dia, kian mengecil mengingat Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) semakin mantap mengusung Prabowo.
Menurut Wakil Ketua Komisi IV DPR ini, poros ketiga tergantung dinamika politik hingga batas akhir pendaftaran pasangan calon presiden dan wakil presiden pada 10 Agutus 2018. Namun, dia tidak mau berandai-andai mengenai kepastian poros alternatif itu.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Demokrat Didi Irawadi Syamsudin juga mengajak parpol lain berani mengajukan nama selain Jokowi dan Prabowo. Meski demikian, Demokrat tidak menghendaki koalisi sekadar membicarakan pembagian kursi dan jabatan.
Baca Juga
“Tapi bagaimana membangun komitmen kerja sama yang dibangun untuk kepentingan rakyat,” ujarnya.
Demokrat, lanjut Didi, pernah berkuasa selama dua periode. Karena itu, wajar jika partainya berharap periode kekuasaan 2019-2024 dapat melanjutkan program kerja era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
“Andaikan kami nanti usung entah capres atau cawapres, komitmen apa yang bisa dibangun bersama?" ucapnya.