Kabar24.com, JAKARTA — Elektabilitas tokoh nasional yang menjadi bakal calon presiden sejalan dan signifikan dengan kinerja yang ditunjukkan.
Hal tersebut disampaikan Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P), Andreas Pareira dalam keterangan resminya.
"Hasil survei yang dilakukan terhadap elektabilitas tokoh nasional yang menjadi bakal calon presiden sejalan dan signifikan dengan kinerja yang ditunjukkan oleh masing-masing tokoh nasional tersebut," ujar anggota Komisi I DPR, Senin (23/4/2018).
Dia juga mengungkapkan tidak mengejutkan calon petahana melaju sendiri melampaui calon-calon lain.
"Karena memang selama ini Presiden Joko Widodo mendominasi karya dan prestasi kerjanya di republik ini," tambahnya.
Andreas percaya, bahwa hasil survei yang menunjukkan keunggulan Jokowi tersebut merupakan refleksi dari aspirasi masyarakat.
Dia menambahkan, tingkat elektabilitas Jokowi dalam tiga bulan hingga setahun ke depan akan terus meningkat.
"Kelihatan apabila situasi berjalan tetap elektabilitas Jokowi dalam tiga bulan, enam bulan, bahkan setahun ke depan akan meningkat terus melampaui 60%. Sehingga relatif aman menuju pilpres 2019," ujarnya.
Terkait dengan tokoh oposisi di luar pemerintahan, Andreas mengatakan tokoh-tokoh tersebut tidak memainkan peran dengan baik, bahkan cenderung menyerang pemerintah secara membabi buta.
"Sementara tokoh-tokoh oposisi yang diharapkan muncul dari partai-partai di luar pemerintahan tidak memainkan peran dengan baik, cenderung "menyeruduk" menyerang pemerintah secara membabi buta tanpa argumentasi yang jelas," ucapnya.
Berangkat dari penilaian tidak adanya bakal calon presiden yang memiliki kinerja lebih baik dari Jokowi, Andreas Pareira yakin bahwa yang menjadi musuh utama Jokowi pada Pemilihan Presiden 2019 bukanlah Bakal Calon Presiden penantang, melainkan isu, rumor, dan black campaign.
"Lawan Jokowi pada masa-masa mendatang adalah isu, rumor, dan slogan-slogan black campaign yang diarahkan pada diri Jokowi," lanjutnya.