Bisnis.com, JAKARTA—Bank Indonesia tengah membuat aplikasi untuk mendeteksi uang palsu yang peredarannya semakin marak terutama pada saat bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri serta pemilihan kepala daerah (Pilkada) di seluruh Indonesia.
Hernowo Kuntoaji , Kepala Divisi Perencanan dan Pengembangan Departemen Pengelolaan Uang pada Bank Indonesia, mengemukakan aplikasi yang namanya masih dirahasiakan itu rencananya akan dirampungkan tahun ini agar masyarakat pengguna ponsel pintar kini dapat membedakan antara uang palsu dan uang asli yang diterima saat melakukan transaksi, jadi tidak lagi membutuhkan alat money detector yang harganya cukup mahal.
"Target kami aplikasi ini bisa selesai tahun ini agar masyarakat bisa tahu ciri-ciri uang asli itu seperti apa, jadi tidak tertipu dengan uang palsu lagi," tuturnya pada Jumpa pers di Kantor Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Mabes Polri hari ini, Rabu (18/4).
Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri berhasil membekuk empat pembuat uang palsu berinisial AP (39), AK (56), AD (62) dan AM (31).
Mereka sempat mendapatkan pesanan untuk membuat uang palsu oleh seseorang untuk diedarkan di wilayah Jawa Barat.
Hernowo menambakan elain membuat aplikasi untuk menangkal peredaran uang palsu, BI juga telah meningkatkan fitur keamanan pada uang asli seperti adanya rainbow printing dan tinta fosfor dua warna pada uang asli untuk mempersulit orang yang berencana membuat dan menyebarkan uang palsu.
Dia optimistis cara tersebut dinilai dapat meminimalisir peredaran uang palsu di Indonesia.
"BI sudah meningkatkan fitur keamanan pada uang asli. Hal ini bertujuan agar mempersulit orang dalam membuat uang palsu. Jadi nanti uang palsu dan uang asli semakin jelas dan bisa dibedakan mana yang palsu dan asli," katanya.