Kabar24.com, JAKARTA – Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan bahwa serangan lebih lanjut terhadap Suriah akan membawa kekacauan hubungan internasional, karena Amerika Serikat akan meningkatkan tekanan pada Rusia dengan sanksi ekonomi baru.
Dalam percakapan telepon dengan mitranya dari Iran, Hassan Rouhani, Putin sepakat bahwa serangan Barat telah merusak peluang untuk mencapai resolusi politik dalam konflik Suriah yang berlangsung selama tujuh tahun.
"Vladimir Putin, khususnya, menekankan bahwa jika tindakan seperti itu dilakukan dengan melanggar Piagam PBB terus dilakukan, maka itu akan menyebabkan kekacauan dalam hubungan internasional," ungkap pernyataan dari Kremlin, seperti dikutip CNBC.
Sementara itu, Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley mengatakan pada program CBS “Face the Nation” bahwa Amerika Serikat akan mengumumkan sanksi ekonomi baru pada hari Senin (16/4/2018) yang ditujukan pada perusahaan yang berurusan dengan peralatan terkait dengan dugaan penggunaan senjata kimia oleh Presiden Suriah Bashar al-Assad
Pada Sabtu, AS, Perancis dan Inggris meluncurkan 105 rudal yang menargetkan lokasi yang diduga tiga fasilitas senjata kimia di Suriah sebagai pembalasan atas dugaan serangan gas beracun di Douma pada 7 April lalu.
Negara-negara Barat menyalahkan Assad atas serangan di Douma yang menewaskan puluhan orang. Pemerintah Suriah dan sekutunya, Rusia, membantah terlibat dalam serangan tersebut.
Pemboman tersebut menandai intervensi terbesar oleh negara-negara Barat terhadap Assad dan sekutunya Rusia.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan pada Minggu bahwa dia telah meyakinkan Trump, yang sebelumnya mengatakan dia ingin menarik pasukan AS keluar dari Suriah, untuk tinggal dalam "jangka panjang."
AS, Prancis dan Inggris mengatakan serangan rudal itu terbatas pada kemampuan senjata kimia Suriah dan tidak ditujukan untuk menjatuhkan Assad atau campur tangan dalam perang saudara.