4. Mewujudkan Konsep Indo Pasifilk
Sektor kerja sama apa saja yang menurut Anda masih perlu ditingkatkan?
Sebetulnya sudah cukup maju. Kami membuka hubunngan sejak 1974. Secara fisik KBRI kita baru hadir di Suva pada 2002 dan Fiji menghadirkan kedutaannya di Jakarta pada 2011.
Pada 2011 kita telah menyusun develop cooperation agreement, perjanjian kerja sama pembangunan yang ditandatangani Menlu Marti [Marty Natalegawa] dan menlu Fiji.
Sektor kerja samanya sangat luar biasa dari bidang politik, pertanian, pertahanan, perikanan, kehutanan, ekonomi perdangan, termasuk teknik. Jadi, cakupannya cukup luas. Kami ingin membuat suatu rencana aksi, plan of action yang ingin kami jabarkan dalam kegiatan konkret dan dimotori oleh instansi teknis kita.
Draf plan of action ini sudah ada, sudah kami sampaikan. Kami sedang menunggu tanggapan dari Fiji adakah sektor lain yang ingin mereka kembangkan.
Indonesia cukup gencar mendorong sektor maritim. Bagaimana Anda melihat peluang ini?
Pemerintah sedang mengembangkan suatu konsep arsitektur kawasan baru yaitu Indo Pasifik. Hemat kami, KBRI Suva, sebaiknya diperluas mencakup negara-negara pulau di Pasifik supaya mereka tercakup dalam suatu kawasan Indo Pasifik. Jadi kita lebih melihatnya dari barat ke timur bukan semata-mata ke utara.
Indonesia bisa memainkan peranan yang sentral di sana dan itu akan bermanfaat bagi Indonesia dalam membuka pasar-pasar nontrasidional.
Pada sisi lain, mereka negara pariwisata. Cruise sering berlabuh di kota-kota wisata Fiji dan biasanya anak buah kapalnya [ABK] banyak dari Indonesia. Di situ kami akan mengedepankan unsur perlindungan warga kita. Di sektor maritim, kita dan Fiji bekerja sama menangani illegal fishing, dan keamanan laut.
Saya mendengar, juga ada minat [dari Fiji] membeli kapal dari PT PAL, [pesawat] dari PTDI. Pesawat N219 yang merupakan pesawat perintis memiliki kemampuan terbang dengan run way pendek, cocok untuk negara kepulauan pasifik ini.
Jadi ada potensi untuk N219. Menurut informasi PTDI, 14 negara kepualuan ini memiliki sekitar 400-an pesawat perintis yang akan direvitalisasi. Ini peluang buat N219 karena sangat kompetitif dari sisi harga maupun spesifikasinya. Tentu kami akan dorong ini juga.
BIODATA
Nama: Raden Mohammad Benyamin Scott Carnadi
Tempat Tanggal Lahir: San Fransisco, 14 April 1965
Pendidikan:
S2 Master of Laws, University of Santo Tomas, Manila, Filipina (2000)
S2 MBA, Philippine Christian University, Manila, Filipina (1999)
S1 Jurusan Hukum Internasional, Universitas Trisakti Jakarta (1991)
Karier:
- Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Fiji merangkap Republik Kiribati, Republik Nauru, dan Tuvalu (Februari 2018—Sekarang)
- Direktur Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Asia Pasifik dan Afrika (2017—2018)
- Direktur Kerja Sama Intrakawasan Asia Pasifik dan Afrika, (2014—2017)
- Kasubdit Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan II, Direktorat Eropa Tengah dan Timur, (2014)
- Fungsi Ekonomi, KBRI Washington DC (2010—2014)
- Kasubdit Perindustrian dan Perdagangan, Direktorat Kerja Sama Ekonomi Asean, (2007—2010)
- APEC, KBRI Singapura (2003—2007)