Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DAK Menganggur, Wapres JK Curigai Daerah Tidak Siap

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan minimnya penyerapan dana alokasi khusus atau DAK di sejumlah daerah disebabkan tidak siapnya program yang ada
Wakil Presiden Jusuf Kalla/ANTARA-Reno Esnir
Wakil Presiden Jusuf Kalla/ANTARA-Reno Esnir

Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan minimnya penyerapan dana alokasi khusus atau DAK di sejumlah daerah disebabkan tidak siapnya program kerja yang ada.

Sebelumnya, pada Senin (27/3/2018), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan penyerapan DAK fisik tahun anggaran 2017 hingga saat ini masih 0%.

Hal tersebut dikatakannya setelah rapat Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (DPOD) bersama Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. Rapat tersebut dihadiri pula Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dan sejumlah perwakilan daerah.

“DAK itu kan harus berdasarkan program, jadi beda dengan DAU [dana alokasi umum] yang tentu dapat diatur oleh DPRD. Nah banyak daerah yang telat itu karena tidak siap programnya,” katanya di Kantor Wakil Presiden, Selasa (27/3/2018).

Oleh karena itu, pemerintah melalui Kementerian Keuangan sudah mengatur agar pemerintah daerah agar mengajukan program selambat-lambatnya hingga 15 April.

“Mereka [pemerintah daerah] sampai dengan 15 April ini harus sudah selesai usulan program harus sudah sampai [di pusat] untuk disetujui. Jadi begitu DAK turun, itu jalan. Jadi [terjadi] perbaikan proses di daerah,” ujarnya.

Dia mengakui, selama ini sejumlah daerah mengajukan dana program yang belum matang. “Kesiapannya kadang-kadang kan butuh apa itu, siapa yang pimpin program, bagaimana pelaksanaannya. Seperti itu,” tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper