Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Probosutedjo dan Legacy Perguruan Tinggi: Mercua Buana dan Wangsa Menggala

Kedekatan Probosutedjo dengan pendidikan tak lepas dari masa lalunya. Ia pernah menjadi guru di Perguruan Taman Siswa, Pematang Siantar, Sumatra Utara.
Probosutedjo/Memoar Romantika Probosutedjo, Saya dan Mas Harto
Probosutedjo/Memoar Romantika Probosutedjo, Saya dan Mas Harto

Kabar24.com, JAKARTA - Di era pemerintahan Presiden Soeharto, almarhum Probosutedjo tampil sebagai keluarga Presiden yang kadang bersuara keras mengkritik pejabat. Di luar itu, selain berbisnis, Probosutedjo juga memberikan perhatian pada dunia pendidikan.

Kedekatan Probosutedjo dengan pendidikan tak lepas dari masa lalunya. Ia pernah menjadi guru di Perguruan Taman Siswa, Pematang Siantar, Sumatra Utara.

Pada 10 November 1981, Probo, dengan ia lebih dikenal di kalangan masyarakat, mendirikan Akademi Wiraswasta Dewantara (AWD). Peresmian kampus ini dilakukan oleh almarhum Adam Malik, Wakil Presiden RI saat itu. Dewantara diambil dari nama tokoh Pendidkan Nasional Ki Hajar Dewantara.

Melalui AWD ini Probo menjalanan misi mengembangkan model pendidikan untuk melahirkan pengusaha Pancasilais, dan kader-kader pembangunan yang mandiri serta mampu menciptakan kesempatan kerja.

Sebelum memiliki kampus sendiri, penyelenggaraan perkuliahan dilaksanakan di Gedung Yayasan Tenaga Kerja Indonesia (YTKI) Jl. Gatot Soebroto. Tahun 1984 Yayasan Menara Bhakti berhasil membangun sebuah kampus yang diberi nama Kampus Menara Bhakti.

Tahun 1985, berbekal kemampuan dan pengalaman dalam menyelenggarakan pendidikan Akademi Wiraswasta Dewantara, timbul gagasan mendirikan lembaga pendidikan tingkat universitas.

Dengan Surat Keputusan Ketua Yayasan Menara Bhakti Nomor : 04/SKEP/KET/VI/1985 tanggal 12 Juni 1985, dibentuk Panitia Pendirian Universitas, dengan Ketua Dr. Sri-Edi Swasono dan dibantu oleh H. Abdul Madjid, Drs. Iman Santosa Sukardi (almarhum), Drs. M. Enoch Markum, Ir. Suharyadi, M.S, Soekarno dan Prijo S. Parwoto (almarhum).

Setelah melalui persiapan pendirian dan studi kelayakan, dengan Nomor : 010/KET/YMB/VI/85 tanggal 12 Juni 1985, Yayasan mengajukan permohonan izin mendirikan Universitas Mercu Buana (UMB) kepada Kopertis Wilayah III.

Berdasarkan surat Nomor : 15/KOP.III/S.VI/85 yang ditandatangani oleh Prof. Dr. Boesjra Zahir (almarhum), pada tanggal 18 Juni 1985, Kopertis Wilayah III menyetujui dan memberikan izin "Operasional" kepada Universitas Mercu Buana.

Pada tanggal 22 Oktober 1985 Universitas Mercu Buana secara resmi dinyatakan berdiri dengan tiga fakultas yang terdiri dari dua jurusan. Fakultas dimaksud adalah :

  • Fakultas Tehnik, Jurusan Teknik Arsitektur dan Jurusan Teknik Sipil.
  • Fakultas Pertanian, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian (Agrobisnis) dan Jurusan Budidaya Pertanian (Agronomi).
  • Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen dan Jurusan Akuntansi.

Saat pertama resmi berdiri, jumlah mahasiswa pada tahun pertama UMB tercatat sebanyak 118 orang. Satu tahun kemudian, berdasarkan hasil eveluasi Kopertis Wilayah III, keenam jurusan yang ada memperoleh Status "Terdaftar" dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, melalui Surat Keputusan Nomor: 0507/1986.

Dalam rangka memenuhi tuntutan perkembangan pendidikan di masyarakat, dengan izin "Operasional" dari Kopertis Wilayah III Nomor: 12/Kop.III/S.VI/86 tanggal 5 Juni 1986, pada tahun akademik 1986/1987 Fakultas Teknik membuka Jurusan Teknik Mesin dan Fakultas Pertanian membuka Jurusan Mekanisasi Pertanian.

Selanjutnya pada tahun akademik 1987/1988, fakultas Teknik membuka Jurusan Teknik Elektro.

Pada  tahun akademik 1988/1989 terjadi perkembangan baru di Universitas Mercu Buana. Berdasarakan usulan Ketua Yayasan Menara Bhakti dengan persetujuan Kopertis Wilayah III, Akademi Wiraswasta Dewantara dinyatakan bergabung ke dalam Universitas Mercu Buana.

Pendidikan akademi tersebut kemudian menjadi Program D3 Manajemen Perusahaan di bawah Fakultas Ekonomi dengan status "Terdaftar".

Tahun 1989, Jurusan Teknik Mesin memperoleh Status "Terdaftar", berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 0382/06/1989 tanggal 21 Juni 1989, demikian juga untuk Jurusan Mekanisasi Pertanian, tanggal 6 agustus 1990 memperoleh Status "Terdaftar", dengan Surat Keputusan Mendikbud Nomor: 0495/08/1990.

Universitas Wangsa Menggala

Selain mendirikan Universitas Mercu Buana, Probosutedjo juga mendirikan Universitas Wangsa Menggala. Nama universitas ini sama dengan garis keturusan Probosutedjo yang berasal dari keluarga atau Wangsa (dibaca: Wongso) Menggala (Menggolo).

Universitas Wangsa Manggala (UNWAMA) didirikan pada 1 Oktober 1986 di bawah naungan yayasan Wangsa Manggala. Pada saat didirikan UNWAMA memiliki 3 fakultas dengan 4 jurusan.

Rektor pertama UNWAMA adalah Prof. Ir. Gembong Tjitrorosoepomo (alm) Guru Besar Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. Sebagai seorang akademisi yang berpengalaman, Gembong dinilai telah meletakkan landasan yang kuat bagi berkembangnya UNWAMA.

Memasuki usia 7 tahun (tahun 1993) di bawah kepemimpinan Rektor Prof. Dr. Soelistyo, MBA (Guru Besar Fakultas Ekonomi UGM) UNWAMA melakukan pengembangan dengan menambah fakultas dan program studi baru, yaitu membuka Fakultas Psikologi dan membuka Program Studi Manajemen dan Program Studi Akuntansi (keduanya di bawah Fakultas Ekonomi).

Mulai tahun 1996 sampai sekarang di bawah Rektor Prof. Dr. Ir. Mochamad Adnan, MSc Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian dan juga mantan Rektor Universitas Gadjah Mada, UNWAMA yang telah mendapat kepercayaan masyarakat berbenah diri dengan menata kinerjanya menyongsong era global pada milenium ketiga.

Untuk mengantisipasi pesatnya perkembangan IPTEK maka dibuka Fakultas Teknik jurusan Teknik Elektro. Sampai tahun akademik 2000/2001 mahasiswa yang tercatat aktif sebanyak 6.750 orang yang berasal dari seluruh pelosok tanah air.

Melalui SK Yayasan Wangsa Manggala Nomor : 02/SKep/Ket/YWM/IV/2008 tertanggal 1 April 2008 Universitas Wangsa Manggala (UNWAMA) beralih nama menjadi Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY).

Secara Resmi pada tanggal 12 Juni 2008 disyahkan dengan Surat Keputusan Menteri Pendidkan nasional Republik Indonesia Nomer : 102 /D/O/2008 Tentang Perubahan Nama Universitas Wangsa Manggala Yogyakarta menjadi universitas Mercu Buana Yogyakarta yang diselenggarakan oleh Yayasan Wangsa Manggala Yogyakarta.

Perhatian Probosutedjo terhadap dunia pendidikan juga kegiatan sosial menjadi catatan dari perjalanan hidupnya selama ini, hingga ia meninggal dunia di usia 88 tahun, yang akan genap pada 1 Mei mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Saeno
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper