Bisnis.com, JAKARTA – Keputusan mundur Presiden Soeharto karena desakan dari beragam elemen Masyarakat pada 21 Mei 1998 tidak begitu saja menghentikan sorotan terhadap rezim Orde Baru.
Kendati secara de facto Soeharto telah mundur, selama berminggu-minggu kritik pedas satu per satu menghadap ke muka sang Jenderal Besar.
Banyak dari komentar-komentar itu mendesak Soeharto bertanggung jawab dan mengembalikan kerugian negara karena kepemimpinannya, yang ditaksir menyentuh Rp200 triliun.
Soeharto, di sisi lain, tidak diam atas berbagai kecurigaan yang dialamatkan kepadanya. Pada 2 Juni 1998 dirinya menunjuk Yohanes Yacob sebagai Ketua Tim Konsultan Cendana (TKC).
TKC merupakan tim yang bertugas menjadi semacam juru bicara Keluarga Cendana. Oleh Pak Harto, Yacob diberi tugas sebagai orang terdepan sekaligus membentuk tim yang membantu advokasi keluarga cendana.
Tugas Yacob jauh dari kata mudah. Di awal-awal terutama, ia ikut jadi sasaran kritik karena keberadaannya diduga sarat konflik kepentingan.