Kabar24.com, JAKARTA -- Salah satu tempat yang patut dikunjungi wisatawan saat berkunjung ke Berlin, Jerman, adalah Holocaust Memorial.
Desain situs yang dibuat oleh Peter Eisenman dan Buro Happold itu berdiri di atas lahan seluas 19.000 meter persegi dan memperlihatkan 2.711 lempengan beton atau stelae yang bentuknya menyerupai pemakaman disusun sejajar.
Ketika berjalan diantara stelae yang tingginya mencapai 0,2 meter hingga 4,7 meter, pengunjung akan mendapati dirinya berada di dalam sebuah labirin tanpa ujung.
Tampak dingin dan tidak "mengundang", tempat ini menyimpan sejuta sejarah pembantaian Nazi yang dipimpin oleh Adolf Hitler terhadap setidaknya 6 juta kaum Yahudi di Eropa sepanjang tahun 1941 - 1945.
Sang Arsitek, Eisenman, menjelaskan bahwa dia ingin para pengunjung merasakan kehilangan dan disorientasi yang dirasakan para kaum Yahudi selama pembantaian Nazi dahulu.
Setiap lempengan beton yang ada di Holocaust Memorial tidak dilengkapi dengan nama maupun simbol keagamaan untuk menghormati setiap jiwa yang terbunuh selama holocaust.
Holocaust adalah persekusi dan pembantaian yang dilakukan secara sistematis dan birokratis serta didukung oleh rezim Nazi dan sekutunya.
Nazi, yang mulai berkuasa di Jerman pada bulan Januari 1933, meyakini bahwa bangsa Jerman adalah “ras unggul” sedangkan kaum Yahudi adalah kaum “inferior" dan dianggap sebagai ancaman luar bagi bangsa Jerman.
Ternyata, selain untuk menghormati korban genosida, situs yang dibangun di atas lokasi berdirinya Tembok Berlin dulu memegang arti pemersatu antar bangsa yang dulu sempat terpecah.
Sejumlah tokoh penting kenegaraan seringkali mengunjungi situs ini sebagai bentuk penghormatan dan wujud perdamaian seperti Michelle Obama, Justin Trudeau, Pangeran William, serta Kate Middleton.