Kabar24.com, JAKARTA - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mengungkapkan Indonesia akan diselimuti fenomena alam bernama Hari Tanpa Bayangan, Rabu (21/3/2018).
Ketika itu, matahari akan berada tepat di atas ekuator atau garis khatulistiwa yang mengakibatkan tidak adanya bayangan manusia.
Profesor Riset Astronomi-Antrofisika Lapan, Thomas Djamaluddin menilai Hari Tanpa Bayangan tersebut akan dimulai dari wilayah Indonesia yang dilintasi garis khatulistiwa seperti Pontianak. Kemudian, menurutnya, Hari Tanpa Bayangan itu akan berlanjut ke wilayah lain pada hari berikutnya.
"Jadi Hari Tanpa Bayangan ini maksudnya adalah saat matahari tepat ada di atas kepala pada tanggal 21 Maret terjadinya dan itu terjadi di wilayah yang ada di daerah khatulistiwa seperti di Pontianak," tuturnya, Selasa (20/3/2018).
Dia menjelaskan peristiwa Hari Tanpa Bayangan tersebut biasanya terjadi dua kali dalam satu tahun di Indonesia. Namun, dia memastikan peristiwa tersebut tidak akan memiliki dampak apapun kepada masyarakat, namun hal itu bisa menjadi edukasi publik.
"Ini fenomena biasa saja, tidak ada yang harus diteliti atau dikhawatirkan. Ini bagian dari edukasi kepada publik," katanya.
Baca Juga
Seperti diketahui, peristiwa Hari Tanpa Bayangan tersebut terjadi karena Bumi beredar mengitari Matahari pada jarak 150 juta kilometer dengan periode sekitar 365 hari. Pada peristiwa fenomena alam tersebut, garis tempat Bumi beredar akan berbentuk oval, sehingga Bumi bergerak lebih cepat maupun lebih lambat.