Kabar24.com, MAKASSAR - Universitas Hasanuddin (Unhas) sampai saat ini memiliki jumlah aset sebanyak Rp2,7 triliun yang harus dimanfaatkan untuk pengembangan dan kesejahteraan kampus ke depan.
Rektor Unhas Profesot Dr Dwia Aries Tina Palubuhu MA, di Makassar, Kamis (8/3/2018), mengatakan besar aset yang dimiliki itu jangan menjadi beban, namun justru harus dimanfaatkan untuk menjadi sumber pendapatan bagi kampus tersebut.
"Kami upayakan aset bukan jadi beban namun menjadi sumber, jadi pengelolaannya harus diperbaiki. Untuk SDM juga akan kami dikedepankan dan itu sudah berjalan," kata Dwia.
Rektor yang baru saja terpilih kembali untuk kedua kalinya memimpin Unhas tersebut juga mengaku jika akan lebih fokus dan serius dalam menggarap potensi yang dimiliki.
Pemanfaatan aset juga telah menjadi visi dan misi dari Rektor Dwia untuk bisa membawa kampus merah itu lebih besar dan berkembang lagi ke depan.
"Termasuk pengembangan unit bisnis yang sudah berjalan yakni usaha eduwisata, usaha berbasis hortikultura, usaha yang berbasis iptek yang bisa menghasilkan dan sumber keuangan Unhas,"ujar Dwia.
Baca Juga
Unhas Makassar memang makin optimistis bakal mencapai target pendapatan besar setelah resmi menyandang status sebagai perguruan tinggi negeri badan hukum (PTNBH) pada awal 2017.
Bahkan, pihak kampus langung mematok target pemasukan yang lebih tinggi mencapai Rp450 miliar, karena tidak ada batasan lagi dari kementerian dengan adanya status PTNBH tersebut.
Adapun sumber pendapatannya, kata dia, tidak lagi berfokus pada pemasukan uang kuliah tunggal (UKT), tetapi pada sumber yang lain. Bahkan, untuk UKT sendiri, ditargekan hanya 40 persen dan sisanya 60 persen diambil dari sumber pendapatan yang lain.
Dwia mengatakan relatif banyak potensi Unhas yang bisa memberikan keuntungan, di antaranya peternakan sapi sebanyak 200 benih sapi, dan terus dikembangkan serta ditingkatkan jumlah lebih besar lagi dengan mengembangkan kandang percobaan.
Selanjutnya, sumber pendapatan dari pengelolaan rusunawa yang saat ini memang masih banyak kosong. Selain itu, hasil-hasil inovasi dari beberapa fakultas yang juga siap untuk dipublikasikan dan dikomersialkan ke tengah masyarakat.