Kabar24.com, YOGYAKARTA - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan pendidikan tidak hanya cukup dengan hanya mengandalkan ijazah saja, melainkan harus memberikan kompetensi.
"Perguruan tinggi kalau hanya memberikan ijazah saja akan ditinggalkan," ujar Menristekdikti saat memberikan kuliah umum di Institut Pertanian Yogyakarta, Yogyakarta, Rabu.
Oleh karena itu, lanjut mantan rektor terpilih Universitas Diponegoro tersebut, pengajaran di perguruan tinggi dituntut untuk bisa menghasilkan lulusan yang kompetensinya sesuai dengan kebutuhan industri.
"Pada era disrupsi, untuk bisa bertahan dari revolusi ini, diperlukan kesiapan sumber daya manusia. Revolusi industri 4.0 juga membutuhkan sistem produksi yang inovatif dan berkelanjutan."
Institut Pertanian Yogyakarta, kata Nasir, sebagai institusi pendidikan yang menghasilkan lulusan yang bekerja di pabrik kelapa sawit, maka lulusannya harus dilengkapi dengan sertifikat kompetensi.
Dengan memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri, Nasir berharap Instiper mampu menjawab kebutuhan industri terutama di bidang perkebunan dan kehutanan yang juga turut berubah seiring revolusi digital.
Rektor Instiper, Purwadi, mengatakan pihaknya siap untuk menghadapi era revolusi industri 4.0 dan menjawab tantangan kemajuan zaman dengan pendidikan berbasis kemitraan perguruan tinggi dan universitas.
"Melalui model tersebut alumni akan dibekali dengan keterampilan di bidang teknologi pertanian, manajemen kehutanan, teknik pertanian , bisnis pertanian, mau teknologi informasi pertanian, " kata Purwadi.
Purwadi meyakini dengan model pendidikan seperti itu kompetensi lulusannya akan siap bersaing di dunia industri. Kompetensi yang dimiliki itulah yang menjadi bekal bagi para lulusan perguruan tinggi untuk masuk dalam pasar tenaga kerja.
" Untuk menciptakan pendidikan berbasis kompetensi, mesti menggunakan pendekatan model kemitraan industri dan perusahaan," tegas Purwadi.