Kabar24.com, LONDON - Kepolisian Inggris, Rabu (7/3/2018), mengungkapkan kecurigaan bahwa percobaan pembunuhan dengan menggunakan racun saraf merupakan penyebab seorang mantan mata-mata Rusia dan putrinya jatuh sakit.
Mantan agen intelijen itu, Sergei Skripal (66 tahun), bersama putrinya Yulia (33 tahun) ditemukan di bangku dalam keadaan tidak sadar di luar sebuah pusat perbelanjaan di Salisbury, kota di Inggris selatan, pada Minggu (4/3/2018).
"Ringkasnya, kasus ini ditangani sebagai insiden besar yang melibatkan percobaan pembunuhan menggunakan zat saraf," kata kepala kontraterorisme kepolisian Inggris, Mark Rowley, dalam pernyataan.
Dia menolak memberikan keterangan rinci soal zat yang digunakan dalam upaya pembunuhan itu.
"Saya juga bisa memastikan, kami yakin bahwa kedua orang yang jatuh sakit itu mulanya menjadi target khusus," kata Rowley.
Seperti diberitakan Skripal berada di rumah sakit dalam kondisi kritis setelah jatuh sakit di kota Inggris selatan, Salisbury, pada Minggu (4/3/2018).
Mantan agen ganda Rusia yang juga dituduh berkhianat dan bekerja untuk Inggris itu kritis akibat terkena zat yang belum diketahui di Inggris. Polisi Inggris menyatakan dua orang masing-masing pria berusia 66 tahun dan wanita 33 tahun ditemukan tidak sadarkan diri di sebuah bangku pusat perbelanjaan.
Baca Juga
Polisi menyatakan mereka mengalami sakit kategori sangat parah. Skripal, yang pernah menjadi agen mata-mata Rusia berpangkat kolonel, pernah didakwa karena melakukan tindak pengkhianatan kepada negaranya pada 2006.
Akan tetapi, dia kemudian ditukar sebagai bagian dari strategi mata-mata Perang Dingin dan bertugas pada 2010 di kawasan bandara Wina.