Bisnis.com, BANTEN - Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) usai melakukan pelayanan kependudukan bagi warga Suku Baduy dalam, Lebak, Banten. Hal ini juga melibatkan kerjasama dengan Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional, Kantor Staf Presiden dan Pemprov Banten.
Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudah Arief mengatakan pelayanan yang berlangsung sejak 12 hingga 19 Februari 2018 tersebut berhasil melayani 1.407 perekaman data baru sekaligus pencetakan KTP elektornik
Sementara itu, cetak ulang karena hilang,rusak, atau perubahan data ada 458 jiwa, sehingga total cetak KTP-el sebanyak 1.865.
Tak hanya itu, pemerintah juga mendata dan mencetak sejumlah dokumen penting lainnya, antara lain akta kelahiran sebanyak 264, kartu identitas anak 264 dan akta kematian.
"Alhamdulillah Suku Baduy dalam sudah mau ikut pelayanan ini," kata Zudan dalam keterangannya, Selasa (20/2/2018).
Seperti diketahui, teritori Suku Baduy terdiri atas Baduy dalam dan Baduy luar. Selama ini pemerintah dan pihak luar sulit melakukan pendekatan ke warga Baduy dalam karena terikat adat istiadat yang kuat.
Adapun mengenai kolom agama di KTP-el, warga Baduy menghendaki ditulis Sunda Wiwitan sebagai bagian dari aliran kepercayaan.
"Mereka memohon kepada bapak menteri dan bapak presiden untuk segera direalisasikan putusan MK [soal kolom agama]. Kami sudah berikan penjelasan kepada mereka bahwa semua sedang dibahas untuk dicari solusi terbaik," jelasnya.
Selain itu, juga sedang dilaksanakan Rakor Dukcapil se-Provinsi Banten di Kabupaten Lebak dalam rangka membangun komitmen jajaran Dukcapil untuk menuntaskan pemberian identitas kependudukan bagi seluruh warga Banten, terutama untuk menyukseskan pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 dan Pemilu 2019.