Kabar24.com, JAKARTA - Perusahaan Jepang Sumitomo Forestry akan membangun gedung pencakar langit tertinggi di dunia dengan bahan dari kayu.
Proyek itu dirancang untuk memperingati ulang tahun kekaisaran ke-350 dan diperkirakan selesai pada tahun 2041. Bangunan tersebut bertingkat 70, terdiri dari 10% baja, dikombinasikan dengan sekitar 180.000 meter kubik kayu.
Di gedung pencakar langit itu nantinya akan terdapat sekitar 8.000 hunian, serta pepohonan dan tanaman di setiap balkon.
Gedung itu dilengkapi dengan "penguat struktur tabung," kabel-kabel diagonal pengendali getaran di tengah pilar kayu dan baja setinggi 350 meter itu yang akan melindungi gedung dari gempa yang biasa terjadi di Tokyo, menurut perushaan itu sebagaimana dikutip BBC.com, Selasa (20/2/2018).
Gedung yang untuk sementara disebut sebagai menara W350 itu akan digunakan untuk perkantoran, toko-toko, hotel dan tempat tinggal.
Baca Juga
Diperkirakan pembangunan gedung tersebut menelan biaya sekitar 600 miliar yen atau Rp76 triliun. Biaya itu sekitar dua kali lipat biaya pembangunan gedung pencakar langit konvensional dengan ukuran yang sama.
Namun pihak Sumitomo mengatakan, mereka memperkirakan terobosan teknologi akan membuat biaya itu jadi lebih murah sebelum pembangunannya rampung.
Saat ini bangunan kayu tertinggi di dunia adalah apartemen mahasiswa di Vancouver, Kanada yang menjulang setinggi 53 meter, sebagaimana dicatat Guardian.