Kabar24.com, JAKARTA - Menteri-menteri keuangan Zona Euro telah memilih Menteri Ekonomi Spanyol Luis de Guindos untuk menjabat sebagai Wakil Gubernur Bank Sentral Eropa (ECB) menggantikan Vitor Constancio pada Mei 2018, Senin (19/2/2018).
Langkah ini tampaknya meningkatkan peluang Jerman untuk menjabat sebagai Gubernur ECB tahun depan.
“Eurogrup [perkumpulan menteri keuangan Zona Euro] hari ini memberi dukungannya kepada Luis de Guindos untuk posisi Wakil Gubernur ECB,” tulis Uni Eropa dalam pernyataan setelah diskusi antara sesama menteri keuangan Zona Euro, Senin (19/2/2018), seperti dilansir dari Reuters, Selasa (20/2/2018).
Namun, beberapa pembuat kebijakan Uni Eropa menentang penunjukan Guindos tersebut. Pasalnya, nominasi dari seorang politisi dapat mempengaruhi independensi ECB. Meskipun begitu, Guindos yang segera mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Perekonomial Spanyol dalam waktu dekat tidak menggubrisnya.
“Menjadi menteri adalah sesuatu yang tidak akan membatasi pertahanan yang akan saya buat untuk independensi ECB. Saya akan mempertahankan independensi [ECB],” kata Guindos kepada repoter setelah penunjukannya.
Sebenarnya, ECB menunjuk Guindos lebih mudah karena calon dari Irlandia, Gubernur Bank Sentral Irlandia Philip Lane, mengundurkan diri.
Baca Juga
Menteri Keuangan Irlandia Paschal Donohoe menyampaikan bahwa pemilihan wakil gubenur ECB merupakan hal yang krusial dan harus berdasarkan konsensu, sehingga hal itu bukanlah menjadi sumber dari ketidaksepakatan.
“Di dalam konteksnya, saya memutuskan secara seimbang bahwa tampaknya akan menjadi perhatian Zona Euro untuk mengundurkan pencalonan Philip sebelum pemungutan suara,” katanya dalam pernyataan sebelum pertemuan para menteri keuangan.
Para menteri keuangan menyampaikan bahwa penunjukan Guindos harus segera difinalisasi oleh Dewan Gubernur ECB sebelum sidang umum pada 22-23 Maret 2018.
Peluang Jerman
Pemilihan Wakil Gubernur ECB yang berasal dari Eropa Selatan membuka peluang untuk Eropa Utara, seperti Jerman, untuk menduduki posisi Gubernur ECB tahun depan. Jika Gubernur Bundesbank Jerman Jens Weidmann menggantikan Gubernur ECB Mario Draghi pada 2019, maka bisa mempengaruhi kebijakan ulta longgar untuk 19 negara bermata uang euro tersebut.
Weidmann selama ini dikenal sebagai bankir bank sentral terbaik. Dia termasuk pejabat yang menentang kebijakan stimulus ultra longgar, sehingga beberapa gubernur bank sentral negara lainnya menggap hal itu sebagai tidak loyal.
Salah seorang pejabat Zona Euro mengatakan kondisi seperti ini seperti permainan catur, belum diketahui siapa saja pemainnya.
“Philip Lane mungkin tepat ditempatkan sebagai kepala ekonom, tetapi Jens Weidmann tergantung dari pemilihan pekerjaan besar (big jobs) pada 2019,” katanya, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (20/2/2018).
Pekerjaan besar itu adalah jabatan-jabatan kepala dalam Komisi Eropa, Uni Eropa, dan Parlemen Eropa, yang semuanya akan melakukan pergantian pada 2019.
Pejabat Zona Euro tersebut menambahkanWeidmann dapat menjadi Gubernur ECB jika jabatan kepala Komisi Eropa jatuh ke tangan Prancis, misalnya seperti Kepala Uni Eropa untuk negosiasi Brexit Michel Barnier atau kepala IMF Christine Lagarde.
Mengenai hal tersebut, Guindos menolak memberi kaitan antara posisi gubernur dan wakil gubernur. Dia menambahkan bahwa tidak ada negara yang mendukungnya untuk meminta balasan.
Guindos juga tampaknya mendukung untuk normalisasi kebijakan ECB. Sementara ini, pertanyaan mulai muncul tentang kapan dan seberapa cepat perubahan kebijakan ulta longgar akan terlaksana.