Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bertemu Kepala Staf Presiden Moeldoko, Dubes AS Diskusikan Topik Aktual

Duta Besar Amerika Serikat Joseph Donovan menemui Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko guna mendiskusikan tiga topik utama.
Moeldoko/Antara-Puspa Perwitasari
Moeldoko/Antara-Puspa Perwitasari

Kabar24.com, JAKARTA — Duta Besar Amerika Serikat Joseph Donovan menemui Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko guna mendiskusikan tiga topik utama.

Dalam pertemuan tersebut, keduanya membicarakan sejumlah topik aktual antara lain menyangkut stabilitas kawasan regional, perdagangan dan investasi, serta perkembangan kerja sama aktual antara kedua negara.

Dalam diskusi yang berlangsung hangat, Joseph Donovan menekankan pentingnya posisi Indonesia sebagai mitra strategis AS di kawasan Asia Pasifik.

“Saya baru bertugas 14 bulan di Indonesia, sehingga saya perlu harus banyak belajar segala sesuatu tentang Indonesia. Misi saya di Indonesia salah satunya adalah memperkokoh kerja sama dalam berbagai bidang yang selama ini sudah berlangsung,” katanya, mengutip keterangan resminya, Senin (19/2/2018).

Dia menginformasikan kebijakan terbaru AS tentang pembukaan kembali pelatihan militer antara Kopassus dengan AS.

“Mungkin akan bisa dimulai dengan Detasemen 81 Kopassus,” tambah Donovan.

Detasemen 81 Kopassus adalah pasukan elite TNI Angkatan Darat yang memiliki keahlian dalam penanggulangan terorisme.

Sementara itu, Moeldoko menyampaikan pandangannya bahwa Indonesia dan AS memiliki sejarah kerja sama yang sangat panjang dalam berbagai bidang.

Sebagai negara terbesar di kawasan Asia Tenggara, Indonesia memainkan peranan kunci dalam menjaga stabilitas kawasan ini.

”Oleh karena itu, saya sangat memahami kebijakan penyeimbangan kembali [rebalancing] yang ditempuh oleh Amerika Serikat terhadap kawasan Asia Pasifik. Sebaliknya, ketika saya berkunjung ke Tiongkok sebagai Panglima TNI, saya juga menyampaikan hal yang sama," ungkapnya.

Poin yang dinilainya penting adalah masing-masing negara yang memiliki pengaruh besar di kawasan ini tidak mengambil kebijakan yang dapat menciptakan menurunkan kestabilan di kawasan Asia Pasifik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper