Kabar24.com, JAKARTA – Nikolas Cruz, tersangka penembakan di sebuah SMA di Florida pada hari Rabu (14/2/2018), merupakan mantan siswa sekolah tersebut yang dikeluarkan karena bermasalah.
Pelaku yang menembak dan menewaskan 17 orang di Marjory Stoneman Douglas High School, Parkland, Florida, tersebut dikeluarkan karena masalah kedisiplinan yang tidak diungkapkan. Menurut polisi dan teman-temannya, dia juga terobsesi terhadap senjata api.
Broward County Sheriff Scott Israel mengatakan pelaku yang berumur 19 tahun tersebut ditangkap sekitar satu jam setelah melakukan penembakan di. Saat ditangkap Cruz kedapatan memiliki sejumlah amunisi dan satu senapan AR-15
"Kami sudah mulai menelusuri situs miliknya dan hal-hal di media sosial yang dia jalani. Sejumlah hal terlihat sangat, sangat mengganggu," kata Israel.
Chad Williams, seorang siswa tahun akhir di SMA Stoneman Douglas, mengingat Cruz sebagai teman sekelas bermasalah sejak SMP. Dia mengatakan Cruz kerap menyalakan alarm kebakaran hampir setiap hari, dan akhirnya dikeluarkan di kelas delapan.
Baru-baru ini, Williams melihat Cruz membawa beberapa majalah mengenai senjata saat mereka bertemu di SMA. Williams mengira Cruz ada di sana untuk menjemput adiknya.
Baca Juga
"Dia tergila-gila pada senjata. Dia agak tersisihkan, dia tidak punya banyak teman, dia akan melakukan sesuatu yang gila untuk ditertawakan, tapi dia bermasalah," kata Williams, seperti dikutip Reuters.
Teman Cruz lainnya, Jillian Davis, mengatakan bahwa masuk sekolah Junior Reserve Officer Training Corps (JROTC) bersama dengan Cruz di kelas 9. Dia ingat Cruz sebagai pemuda yang pendiam dan pemalu namun kepribadiannya berubah drastic saat marah. Dia berbicara banyak tentang senjata dan pisau tapi tidak ada yang menganggapnya dengan serius.
"Saya menganggap dia bukan anak yang paling normal atau waras di JROTC. Pasti ada sesuatu yang salah dalam dirinya, dia agak istimewa," kata Davis, yang lulus dari sekolah tersebut tahun lalu.
Guru matematika Jim Gard mengatakan kepada surat kabar Miami Herald bahwa Cruz telah dilarang untuk kembali ke sekolah.
"Ada masalah dengan dia tahun lalu yang mengancam siswa, dan saya kira dia diminta untuk meninggalkan sekolah," kata Gard kepada surat kabar tersebut dalam sebuah wawancara.
Seorang siswa lain, Dakota Mutchler, mengatakan bahwa dia tidak berbicara dengan Cruz lebih dari setahun terakhir. Dia juga menolak untuk berkomunikasi dengan Cruz setelah tersangka menghubungi dia dua minggu yang lalu di Snapchat.
"Semua orang yang mengenalnya memiliki semacam kecurigaan tentang dirinya," kata Mutchler. Cruz juga pernah mengatakan kepadanya bahwa dia telah menggunakan senapan angin di halaman belakang rumahnya untuk latihan target.