Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

FBI Akui Gagal Merespons Laporan Tentang Pelaku Penembakan SMA Florida

FBI mengakui gagal melakukan penyelidikan yang semestinya dalam menindaklanjuti laporan mengenai pelaku penembakan SMA di Florida, AS sebelum aksi tersebut dilakukan.
Nicolas Cruz saat ditahan kepolisian/Reuters
Nicolas Cruz saat ditahan kepolisian/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - FBI mengakui gagal melakukan penyelidikan yang semestinya dalam menindaklanjuti laporan mengenai pelaku penembakan SMA di Florida, AS sebelum aksi tersebut dilakukan.

BBC.com melansir Sabtu (17/2/2018), FBI mengungkapkan protokol yang ada tidak diikuti. Padahal, laporan yang masuk tidak hanya satu.

Direktur FBI Christopher Wray mengungkapkan pihaknya masih terus melakukan investigasi terhadap apa yang terjadi.

"Saya berkomitmen untuk mengetahui pangkal masalahnya dan mengkaji proses penindaklanjutan laporan yang masuk dari masyarakat," jelasnya.

Pada 2016, FBI menerima 1.300 laporan per hari melalui laman resminya. Laporan-laporan itu diurus oleh 24 petugas.

Selain itu, petugas lapangan FBI juga menerima lusinan laporan melalui telepon. Sekitar seratus dari laporan yang diterima masuk dalam kategori yang perlu ditindaklanjuti.

Sebelum Nikolas Cruz melakukan aksinya di SMA Marjory Stoneman Douglas, Florida, Rabu (14/2/2018), FBI telah mendapat laporan dari seorang kerabatnya yang khawatir terhadap perilakunya. Cruz dinilai memiliki keinginan untuk membunuh, sikapnya meledak-ledak, menggunggah konten yang menggelisahkan di media sosial, serta mempunyai senjata api.

Seperti dilansir The Guardian, Jumat (16/2/2018), Cruz bahkan mengunggah sebuah video di Youtube yang isinya mengekspresikan keinginannya menjadi penembak sekolah profesional. Namun, semua informasi itu tidak diselidiki dengan komprehensif.

Cruz juga lolos dalam pengecekan latar belakang yang membuatnya bisa membeli senjata AR-15 di sebuah toko senjata secara legal.

Jaksa Agung AS Jeff Sessions menyatakan pihaknya telah memerintahkan dilakukannya kajian ulang terhadap cara FBI dan Kementerian Kehakiman merespons informasi serta indikasi potensi aksi kekerasan. Kajian tersebut akan melibatkan keluarga, petugas kesehatan mental, pejabat sekolah, serta aparat keamanan setempat.

"Kita harus melakukannya dengan lebih baik," ujarnya.

Gubernur Florida Rick Scott mengatakan direktur FBI harus mengundurkan diri karena kegagalan menindaklanjuti hal-hal seperti ini tidak dapat diterima.

"Keluarga korban akan terus bertanya-tanya mengapa kejadian seperti ini bisa terjadi dan permintaan maaf tidak akan memberikan jawaban yang mereka butuhkan," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : BBC.com, The Guardian
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper