Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Pasaraya Vs Matahari, Staf Ahli Aprindo Dihadirkan Sebagai Saksi

Pasaraya menghadirkan staf ahli Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jimmy Gani sebagai saksi ahli dalam sidang gugatan Matahari Departement Store, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Pengunjung di gerai Matahari Department Store Pasar Raya, Jakarta, Kamis (21/9)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Pengunjung di gerai Matahari Department Store Pasar Raya, Jakarta, Kamis (21/9)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Pasaraya menghadirkan staf ahli Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jimmy Gani sebagai saksi ahli dalam sidang gugatan Matahari Departement Store, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Dalam kesaksiannya, Jimmy mengatakan bahwa kerugian bisnis yang dialami Matahari saat beroperasi di Pasaraya Blok M disebabkan oleh faktor pergeseran tren bisnis secara global. 

“Jadi secara global tren bisnis ritel memang turun dan masyarakat cenderung mulai beralih ke toko-toko online atau virtual. Hal itu, menyebabkan bisnis yang bergantung pada toko fisik mengalami penurunan,” kata Jimmy melalui keterangan pers yang diterima Bisnis, Kamis (8/2/2018).

Dia menyebutkan, pertumbuhan belanja masyarakat tidak online mencapai dua digit kalau rerata cuma 5%-7%. Sementara itu, pertumbuhan bisnis ritel, menurutnya, tidak mencapai 10%, merupakan angka terendah sejak mencapai kejayaannya pada 2012 lalu.

Jimmy yang pernah menjadi Ketua Aprindo ini mengutarakan, pergeseran pola belanja masyarakat ke online sudah mulai terjadi sejak 2015 dan mencapai puncaknya pada 2016 lalu.

Itu sebabnya dia membantah lokasi atau kenyamanan toko Matahari di Pasaraya Blok M dan Manggarai menjadi faktor utama yang membuat Matahari rugi.

“Pasalnya, penetrasi sektor online yang luar biasa membuat perubahan berada di  faktor pembeli, bukan hanya penjual,” kata dia. 
Jimmya memberikan contoh, dari bisnis ritel 7-eleven yang lokasinya strategis dan memiliki fasilitas yang nyaman, tetapi akhirnya tidak mampu bertahan. 

Dugaan lain yang mempengaruhi penurunan bisnis Matahari di Pasaraya Blok M, kata Jimmy, adalah terkait dengan predatory business atau keberadaan toko yang sama pada jarak yang berdekatan.

“Selain di Pasaraya Blok M, Matahari diketahui juga membuka gerai di Blok M Plaza yang berjarak sekitar 500 meter,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper