Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Lagi Terpilih Jadi Gubernur The Fed, Yellen Mengaku Kecewa

Mantan Gubernur The Fed Janet Yellen mengakui bahwa dirinya kecewa lantaran tak dipilih kembali oleh Presiden AS Donald Trump untuk melanjutkan jabatannya di Bank Sentral AS.

Kabar24.com, JAKARTA — Mantan Gubernur The Fed Janet Yellen mengakui bahwa dirinya kecewa lantaran tak dipilih kembali oleh Presiden AS Donald Trump untuk melanjutkan jabatannya di Bank Sentral AS.

Yellen mengatakan hal tersebut dalam sebuah wawancara dengan salah satu televisi di AS. Wawancara itu dilakukan pada Jumat (2/2) atau sehari jelang lengsernya dia dari jabatannya sebagai orang nomor satu The Fed.

Adapun, pernyataannya ini menjadi kejutan tersendiri, lantaran selama ini dia cenderung bungkam apabila diberikan pertanyaan mengenai kelanjutan jabatannya.

“Saya kecewa karena tidak diangkat kembali. Tapi terlepas dari itu, saya merasa bangga dengan pencapaiannya saya selama ini terkait ekonomi AS. Saya pikir semuanya [ekonomi AS] kini menjadi lebih kuat,” katanya, seperti dikutip dari Bloomberg, Minggu (4/2/2018).

Yellen sendiri sejatinya telah masuk dalam bursa calon Kepala Bank Sentral AS periode 2018-2021 yang dikantongi oleh Presiden AS Donald Trump. Namun, Trump justru memutuskan untuk mengajukan rekan Yellen yakni Jerome Powell sebagai Gubernur The Fed yang baru.

Yellen tercatat telah 15 tahun bekerja di Bank Sentral AS. Dia pertama kali menjabat sebagai anggota Dewan Gubernur The Fed pada 1994-1997. Setelah menjabat sebagai  penasihat Ekonomi Dewan Gedung Putih pada 1997-1999 di bawah pemerintahan Bill Clinton, dia beralih sebagai Presiden Fed San Francisco pada 2004. Selanjutnya pada 2010-2014 diamenjabat sebagai Wakil Gubernur The Fed.

Wanita yang merupakan istri peraih nobel ekonomi George Akerloff tersebut, tercatat menjadi satu-satuya perempuan yang memimpin The Fed sepanjang sejarahnya.

Yellen pun dikenang sebagai Kepala The Fed yang berhasil menavigasi ekonomi AS di tengah upayanya keluar dari suku bunga mendekati 0% pascakrisis. Pengangguran pun telah turun ke tingkat terendahnya sejak 16 tahun terakhir dan tanpa diikuti oleh lonjakan inflasi, di mana kondisi itu sering terjadi di berbagai belahan dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper