Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Yellen: Jika Data Ekonomi AS Positif, Kenaikan Suku Bunga Bisa Dilanjutkan

Mantan Gubernur The Federal Reserve Janet Yellen menilai kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS bisa terus dilakukan jika pertumbuhan ekonomi baik.
Janet Yellen, Mantan Gubernur The Fed/REUTERS-Kevin Lamarque
Janet Yellen, Mantan Gubernur The Fed/REUTERS-Kevin Lamarque

Kabar24.com, JAKARTA – Mantan Gubernur The Federal Reserve Janet Yellen menilai kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS bisa terus dilakukan jika pertumbuhan ekonomi baik.

Hal tersebut disampaikan oleh Yellen usai menanggalkan jabatannya menjadi Gubernur The Fed pada Sabtu, 3 Februari, waktu setempat.

“The Fed telah berada pada jalur peningkatan suku bunga acuan secara bertahap. Kenaikan suku bunga dapat terus dilakukan jika pertumbuhan ekonomi, kenaikan upah, dan pertumbuhan lapangan kerja berjalan secara solid,” ungkapnya seperti dikutip dari Bloomberg, Minggu (4/2/2018).

Adapun data ekonomi AS terbaru memang menggambarkan indikasi yang positif yakni dengan data kenaikan tenaga kerja yang diatas perkiraan, tingkat pengangguran yang berhasil bertahan di level terendahnya selama 17 tahun, serta kenaikan upah yang terbaik sejak 2009.

Komentar Yellen itu pun mengindikasikan tanda-tanda perubahan nada dan warna kebijakan moneter Bank Sentral AS selanjutnya yang akan dipimpin oleh Jerome Powell. Hal tersebut menunjukkan The Fed dapat menaikkan lebih cepat suku bunganya.

Selain Yellen, hal senada juga disampaikan oleh Presiden The Fed untuk San Francisco John Williams. Pada hari yang sama namun dalam kesempatan yang berbeda, Williams mengaku kenaikan suku bunga berpotensi terjadi setidaknya empat kali tahun ini.

Proyeksi itu membuat laju pengetatan moneter Teh Fed lebih cepat dari perkiraan ekonom selama ini.

Seperti diketahui, Kementerian Tenaga Kerja AS merilis data non-farm payrolls naik 200.000 pada Januari. Capaian itu melebihi perkiraan para ekonom yang disurvei Bloomberg, dengan 180.000.

Di samping itu, tingkat pengangguran pun berhasil bertahan di level terendahnya selama 17 tahun, dengan 4,1%.

Pada saat bersamaan, rata-rata pendapatan tenaga kerja per jam di negara itu juga naik 2,9% secara year on year (yoy). Pertumbuhan gaji itu menjadi yang terbaik sejak 2009.

Kondisi itu pun membuat para pengamat pasar menaikkan proyeksinya pada kenaikan suku bunga pada Maret tahun ini.

Hal tersebut diperkuat oleh indeks probabilitas kenaikan suku bunga AS (WIRP) Bloomberg, yang mencapai 92,8% terhadap kenaikan suku bunga 1,50%-1,75% pada 20-21 Maret.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper