Muhammad-Madjid Paslon Kepercayaan PKS
Majunya Muhammad Kasuba yang berpasangan dengan Abdul Madjid Hussein atas dukungan koalisi PKS, PAN dan Gerindra (12 kursi DPRD) membuat Pilgub Malut kian menarik. Meski dari sisi figur, Muhammad kalah pamor dari sang kakak gubenur petahana Abdul Gani, akan tetapi paslon ini dinilai memiliki mesin politik yang solid.
Perintah dari DPP PKS kepada kadernya untuk mendukung paslon ini tentu akan menjadi “ancaman” tersendiri buat Gani yang “melawan” perintah partai. Apalagi, koalisi tiga partai pendukung, sebagaimana juga dilakukan di empat provinsi lainnya, telah terbukti solid dalam memenangkan Pilkada DKI Jakarta pada tahun lalu.
Dari sisi pengalaman di pemerintahan, Muhammad merupakan mantan Bupati Halmahera Selatan. Dia juga pernah menjadi Ketua Bapilu DPD PKS Kota Ternate yang membuatnya cukup populer di bekas kerajaan yang pernah jaya di Nusantara tersebut.
Sedangkan Madjid Hussein merupakan Ketua DPW PAN Maluku Utara yang diharapkan bisa menggerakkan mesin partai dengan basis massa pemilih Islam.
Paslon ini juga mempunyai titik lemah dalam hal proses pendaftaran ke KPUD selain kurang mendapat tempat di kalangan pemilih non Islam sebagaimana terjadi di Pilgub Jakarta.
Sebanyak tujuh dari sepuluh Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional (DPD PAN) menggoyang Madjid. Mereka menolak rekomendasi DPP PAN mengusung paslon ini. Alasan mereka, Muhammad tidak mengikuti mekanisme pendaftaran di KPUD.
Keretakan di basis pendukung kader PAN bisa jadi ikut melemahkan posisi paslon ini. Sedangkan konflik antara Gani yang tidak direkomendasikan oleh PKS untuk maju di Pilgub Malut bisa jadi akan menggiring simpatisannya ke kubu paslon tersebut.